Veteran AS yang Tabrak Kerumunan di New Orleans Bawa Bendera ISIS di Truk

Yati Maulana | Jum'at, 03/01/2025 07:05 WIB
Veteran AS yang Tabrak Kerumunan di New Orleans Bawa Bendera ISIS di Truk Agen FBI berjalan di dekat lokasi tempat orang-orang terbunuh oleh seorang pria menabrakkan truk di New Orleans, Louisiana, AS, 1 Januari 2025. REUTERS

NEW ORLEANS - Tersangka Shamsud-Din Jabbar, 42 tahun, veteran Angkatan Darat AS mengibarkan bendera ISIS dari truknya untuk menabrak kerumunan orang yang merayakan Tahun Baru. Para penyelidik di New Orleans sedang mencari apa yang memotivasinya.

Akibat tabrakan itu, 15 orang tewas dan melukai 30 lainnya sebelum pelaku tewas dalam baku tembak dengan polisi.

Pejabat FBI mengatakan mereka juga mencari kaitan antara serangan mematikan itu dan insiden terpisah pada hari Rabu. Sebuah Tesla Cybertruck meledak dan terbakar di luar Trump International Hotel di Las Vegas, beberapa minggu sebelum Presiden terpilih Donald Trump kembali ke Gedung Putih pada tanggal 20 Januari.

Serangan Jabbar, warga negara AS dari Texas yang pernah bertugas di Afghanistan ini melukai sekitar 30 orang lainnya, termasuk dua petugas polisi yang terluka oleh tembakan dari tersangka. Ini terjadi hanya tiga jam setelah Tahun Baru di French Quarter yang bersejarah.

Polisi menemukan senjata dan alat peledak potensial di dalam kendaraan, sementara dua alat peledak potensial ditemukan di French Quarter dan berhasil diamankan, kata FBI.

Bendera ISIS dipasang pada tongkat yang mencuat dari kait gandengan kendaraan sewaan, yang mendorong penyelidikan atas kemungkinan kaitannya dengan organisasi teroris, kata Biro Investigasi Federal.

Presiden AS Joe Biden mengutuk apa yang disebutnya sebagai tindakan "keji" dan mengatakan para penyelidik sedang menyelidiki apakah mungkin ada kaitannya dengan kebakaran truk Tesla di luar hotel Trump di Las Vegas.

Sejauh ini, tidak ada bukti yang menghubungkan kedua peristiwa tersebut, kata presiden dan FBI.

Catatan publik menunjukkan Jabbar bekerja di bidang real estat di Houston. Dalam sebuah video promosi yang diunggah empat tahun lalu, Jabbar menggambarkan dirinya lahir dan dibesarkan di Beaumont, sebuah kota sekitar 80 mil (130 km) di sebelah timur Houston.

Jabbar menjadi anggota Angkatan Darat reguler dari Maret 2007 hingga Januari 2015 dan kemudian menjadi anggota Cadangan Angkatan Darat dari Januari 2015 hingga Juli 2020, kata seorang juru bicara Angkatan Darat. Ia dikerahkan ke Afghanistan dari Februari 2009 hingga Januari 2010 dan berpangkat sersan staf di akhir masa tugasnya.

CNN, mengutip pejabat yang diberi pengarahan tentang penyelidikan tersebut, mengatakan tersangka merekam video di mana ia menyebutkan mimpi tentang bergabung dengan ISIS dan pernah berpikir untuk membunuh keluarganya setelah bercerai.

ISIS - juga disebut Negara Islam atau ISIL - adalah kelompok militan Muslim yang pernah memberlakukan teror terhadap jutaan orang di Irak dan Suriah hingga runtuh setelah kampanye militer berkelanjutan oleh koalisi pimpinan AS.

Bahkan meskipun telah melemah di lapangan, ISIS terus merekrut simpatisan secara daring, kata para ahli. "Ini bukan sekadar tindakan terorisme, ini kejahatan," kata Kepala Polisi Anne Kirkpatrick.