JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid atau HNW berharap dakwah Majelis Taklim Az-Zikra go internasional sesuai harapan pendiri majelis taklim tersebut almarhum Ust. M Arifin Ilham.
HNW mengatakan, ketika nama Az-Zikra dimaknakan dengan Gen Z yakni Generasi Zikir, generasi muda yang selalu berzikir, dirinya meyakini visi dakwah Ust. Arifin Ilham memang untuk Go Internasional.
"Ini sesuai dengan ketentuan Alquran di surah Adz-Dzariyat ayat 55, wa dzakkir fa innadz-dzikrâ tanfa‘ul-mu`minîn. Yang maknanya, Teruslah memberi peringatan karena sesungguhnya peringatan (Dzikra) itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin, di seluruh dunia, selain mukmin di Indonesia. Jadi ini juga akan menjadi sumbangsih umat Islam Indonesia untuk maslahat global tingkat dunia,” ujar HNW.
Hal tersebut disampaikan HNW saat menerima kunjungan Pimpinan dan Pengurus Majelis Az-Zikra Sentul Bogor, di Ruang Rapat impinan MPR, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/1/2025). Delegasi dipimpin oleh Pimpinan Yayasan Majelis Az-Zikra, KH Muhammad Abdul Syukur Yusuf. Turut hadir dalam rombongan, ibunda almarhum Ust. Arifin Ilham, Ibu Nurhayati atau Mama Nur.
Mengenang sosok da’i, pendakwah dan pendiri Majelis Az-Zikra Ust Arifin Ilham, Pimpinan MPR dari PKS ini mengungkapkan bahwa Arifin Ilham menanamkan begitu banyak nilai-nilai yang semuanya menjadi pembuktian terhadap apa yang Rasulullah pernah sampaikan, yang driwayatkan dalam, sebuah Hadis yang bermakna
“Apabila telah mati anak adam, maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal, shodaqatin jariyatin, shodaqoh jariyah. Aulilmin yuntafau, ilmu yang bermanfaat. Awaladin sholihin yadulah, anak sholeh yang selalu mendoakan orang tuanya,” kata HNW.
“Dan semuanya ada dalam diri Arifin Ilham. Sadaqah jariyahnya, ilmunya menyebar sampai ke beberapa ratus kota di Indonesia dan diproyeksikan akan go internasional. Sehingga apa yang Rasulullah sampaikan itu ada dalam diri beliau,” sambung HNW.
HNW mengaku sangat kagum dengan amal sholeh yang dikerjakan Ust. Arifin Ilham semasa hidupnya. Seperti, mewariskan atau mewakafkan sekitar 21 hektar tanah dan bangunan untuk beragam kegiatan dakwah yang sangat bermanfaat.
Dalam kesempatan itu, HNW menyatakan dukungannya jika program menghidupkan pesantren Az-Zikra benar-benar diseriusi. Karena, dari sisi konstitusi Indonesia sudah memberikan alas yang kokoh dan kuat bahwa pendidikan di Indonesia bukan untuk menjadi sekuler, liberal, atheis dan bukan untuk anti agama serta bukan asal asalan.
Tapi, lanjut HNW, mesti sesuai dengan amanah UUD NRI Tahun 1945 Pasal 31 ayat 3, yakni untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur UU dan Pasal 31 ayat 5, negara memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap menghormati agama.
"Dan itu sangat bisa diwujudkan melalui Pendidikan dalam Pesantren, sekaligus memastikan kontribusi menyelamatkan Generasi Z sebagai generasi yang tidak cemas atau lemas, tapi menjadi generasi emas, agar benar-benar dapat menyongsong Indonesia Emas 2045,” kata HNW.