Resmikan AHC, Kepala BPJPH Kecewa Pasar Indonesia Masih Dikuasai China

Aliyudin Sofyan | Kamis, 09/01/2025 09:45 WIB
Resmikan AHC, Kepala BPJPH Kecewa Pasar Indonesia Masih Dikuasai China Peresmian As Syafiiyah Halal Center (AHC) di Jakarta, Rabu (8/1/2025). Foto: dok. katakini

PONDOKGEDE - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Haikal Hassan Baras mengaku kecewa pasar Indonesia masih dikuasai oleh China dan negara asing lainnya. Padahal mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.

Hal ini disampaikan Haikal saat meresmikan As Syafi’iyah Halal Center (AHC) di Graha Alawiyah, Kampus 2 UIA, Jatiwaringin, Pondokgede, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/1/2025).

AHC merupakan lembaga baru yang didirikan oleh Universitas Islam As Syafiiyah (UIA) guna membantu pemerintah dalam memberi jaminan kepada kehalalan produk yang dikomsumsi masyarakat.

“Indonesia yang berpenduduk mayoritas Islam ternyata belum mampu berbuat banyak di kancah global. Pasar masih dikuasi oleh China, kemudian India, Brazil, Amerika Serikat, Turki, Rusia, Prancis. Indonesia berada di urutan 8 dengan pangsa pasar hanya 13 miliar dolar AS,” kata Haikal.

Menurut Haikal, kehadiran AHC sangat penting untuk  mendorong percepatan pensertifikasian produk halal, sehingga Indonesia bisa menjadi pusat halal dunia. Saat ini terdapat sekitar 65 juta pelaku usaha . Baru sekitar 2,5 juta yang dihalalkan. Berarti masih ada sekitar 62,5 juta lagi yang belum.

“Makanya saya sangat mengapresiasi kehadiran AHC ini agar bia berkolaborasi dengan pemerintah untuk mempercepat pensertifikasian produk halal, utama bagi Usaha Mikro Kecildan Menengah (UMKM),” tambahnya.

Apalagi, lanjut Haikal, AHC telah melakukan MoU dengan Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT) yang mempunyai anggota satu juta umat.

“Ini potensi besar untuk menggerakkan ekonomi umat Islam,” tambahnya.

Sementara itu Dewan Pembina AHC Prof. Dailami Firdaus mengatakan, kehadiran AHC di UIA merupakan jawaban kebutuhan masyarakat atas jaminan halal atas semua produk yang dikomsumsi. Bukan saja produk makanan dan minuman tetapi juga kosmetik, obat-obatan, fashion dan lain sebagainya.

“Kita ingin bersinergi dengan pemerintah untuk memberi jaminan produk yang dikomsumsi masyarakat agar benar-benar terjaga kehalalannya,” tutur Prof. Dailami yang juga Senator asal Jakarta ini.

Dalam kepengurusan AHC periode 2025-2030 Prof Dailami duduk sebagai Ketua Dewan Pembina. Sementara sebagai Direktur dipegang oleh Ir. Syahrir Ika, MM. APU. Sekretaris Dadun Abdul Kohar, SH, MH dan Bendahara Reni Armiati, SE, MM.

Sejumlah akademisi dan intelektual UIA ikut memperkuat dan memperkokoh lembaga ini. Diantaranya Rektor Prof. DR. Masduki Ahmad SH., MM, di Dewan Penasehat. Didampingi oleh Prof. Dr. Zainulbahar Noor, SE., M. Ec. Komjen Pol (Purn) Dr. Boy Rafli Amar MH., DR. H. Firdaus Djaelani dan TB Dedy Miing Gumelar.

Sebagai Dewan Pakar. Diantaranya, DR. Hj. Syifa Fauzia. Art, DR. Abdul Hadi, M.Ed. Kepala Divisi Sertifikasi Abdul Hamid Lc., M. KomI, Ph.D. Divisi Pendidikan dan Pelatihan Prof. DR. Ir. Iffah Budiningsih, DR. Misbah Fikrianto, M.Pd. M. Si, Divisi Kerjasama H. Syarif Abdullah AS. Divisi Sosialisasi Hj.