JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong peningkatan deteksi dini dan kesiapsiagaan masyarakat untuk mengantisipasi ancaman bencana hidrometeorologi di tanah air.
"Berbagai perkiraan dari para pakar yang menyebutkan sejumlah potensi bencana hidrometeorologi yang akan terjadi di tanah air harus segera diantisipasi," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/1).
Pada Rapat Koordinasi Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di Sulawesi Selatan, Kamis (2/1), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan pentingnya mitigasi proaktif dan perubahan pola pikir masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan sebagai langkah pencegahan bencana hidrometeorologi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa curah hujan tinggi akan berlangsung hingga Januari 2025. Kondisi tersebut memerlukan penguatan sistem pemantauan dini dan kesiapsiagaan untuk merespons potensi bencana.
Menurut Lestari, upaya untuk mengubah pola pikir masyarakat terkait kelestarian lingkungan dan mitigasi proaktif terhadap berbagai ancaman bencana bukan merupakan hal yang mudah.
Rerie, sapaan akrab Lestari berpendapat, langkah mengubah pola pikir masyarakat tersebut memerlukan dukungan yang konsisten dari para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah.
Karena, tambah Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, mengubah pola pikir masyarakat memerlukan waktu dan tahapan yang tidak sebentar.
Kesamaan pemahaman dari para pemangku kepentingan terkait pentingnya mitigasi potensi bencana dan pelestarian lingkungan, jelas Rerie, harus mampu dibangun, sehingga langkah yang diambil untuk megantisipasi bencana dapat direalisasikan dengan baik.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu sangat berharap semangat membangun kolaborasi antar-daerah dalam menumbuhkan kepedulian masyarakat terkait pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana, dapat ditingkatkan.
Karena, tegas Rerie, dengan kondisi alam yang rawan bencana, Indonesia sangat membutuhkan keterlibatan semua elemen bangsa, termasuk masyarakat, dalam upaya mencegah dan menanggulangi bencana alam yang terjadi.