JAKARTA - Dalam ajaran Islam, penyakit ‘Ain merupakan salah satu bentuk gangguan yang diakibatkan oleh pandangan mata yang disertai rasa iri atau kekaguman berlebihan, yang dapat menyebabkan bahaya fisik, emosional, atau bahkan spiritual pada orang lain.
Penyakit ini disebutkan dalam Al-Qur`an dan hadis sebagai fenomena nyata yang dapat menimbulkan efek negatif. Meski tidak terlihat secara langsung seperti penyakit fisik lainnya, penyakit ‘Ain memiliki dampak yang nyata dan harus diwaspadai oleh setiap Muslim.
Penyakit ‘Ain berasal dari kata Arab al-‘ain, yang berarti mata. Dalam konteks Islam, ‘Ain merujuk pada efek buruk yang ditimbulkan oleh pandangan mata seseorang, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Pandangan ini biasanya disertai perasaan iri hati atau kekaguman yang tidak diiringi dengan menyebut nama Allah.
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak, dan bahkan benda seperti harta atau kendaraan. Efeknya bisa berupa kelemahan fisik, sakit mendadak, kegagalan dalam usaha, atau berbagai kesulitan yang sulit dijelaskan secara logis.
Penyakit ‘Ain terjadi ketika seseorang melihat sesuatu yang ia kagumi atau iri tanpa menyebut nama Allah. Pandangan ini, disertai dengan emosi negatif, bisa memancarkan energi buruk yang memengaruhi objek yang dilihat.
Misalnya, seorang yang iri melihat keberhasilan orang lain tanpa mengucapkan Masya Allah atau Barakallahu fik, maka pandangan tersebut bisa membawa dampak negatif pada orang yang dikagumi atau diirikan.
Islam mengajarkan bahwa penyakit ini adalah salah satu bentuk gangguan yang nyata, namun tetap terjadi atas izin Allah SWT sebagai bagian dari ujian hidup. Oleh karena itu, selain mewaspadai pandangan buruk orang lain, seorang Muslim juga harus menjaga niat dan sikapnya agar tidak menimbulkan ‘Ain kepada orang lain.
Efek dari penyakit ‘Ain bisa berbeda pada setiap individu. Beberapa tanda yang sering muncul antara lain:
Namun, untuk memastikan bahwa gejala tersebut benar akibat penyakit ‘Ain, penting untuk berkonsultasi dengan ulama atau ahli ruqyah yang kompeten. Penyakit ini sering kali dikaitkan dengan gangguan spiritual, sehingga memerlukan solusi yang sesuai dengan ajaran agama.
Islam memberikan panduan untuk mencegah penyakit ‘Ain, baik sebagai pelindung diri maupun agar tidak menimbulkan ‘Ain kepada orang lain. Berikut beberapa cara yang diajarkan:
Jika seseorang merasa terkena penyakit ‘Ain, Islam mengajarkan beberapa langkah untuk mengatasinya: