JAKARTA - Tidur merupakan kebutuhan penting bagi tubuh untuk memulihkan energi, memperbaiki sel-sel tubuh, dan menjaga fungsi otak. Namun, meskipun tidur yang cukup adalah bagian dari gaya hidup sehat, tidur secara berlebihan atau kebanyakan tidur dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan. Kebiasaan tidur terlalu lama, yang biasanya lebih dari 9 jam sehari, dapat dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, baik fisik maupun mental.
Inilah dampak buruk dari tidur berlebihan:
Kebanyakan tidur sering dikaitkan dengan gaya hidup yang tidak aktif, yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Ketika seseorang tidur terlalu lama, waktu yang digunakan untuk beraktivitas fisik berkurang, sehingga kalori yang dibakar juga lebih sedikit.
Selain itu, tidur berlebihan dapat memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan, seperti leptin dan ghrelin, yang dapat meningkatkan rasa lapar dan mengarah pada pola makan berlebihan.
Tidur terlalu lama juga dapat berdampak buruk pada kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan tidur sering dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi.
Meskipun tidur adalah cara tubuh untuk mengatur emosi, tidur yang berlebihan justru dapat memperburuk suasana hati dan membuat seseorang merasa lesu atau kurang energi. Selain itu, tidur terlalu lama juga bisa menjadi gejala depresi yang tidak terdiagnosis.
Beberapa studi menunjukkan bahwa tidur terlalu lama dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke. Tidur berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada sistem metabolisme, termasuk peningkatan tekanan darah dan kadar kolesterol, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Pola tidur yang tidak sehat juga memengaruhi ritme sirkadian tubuh, yang dapat mengganggu fungsi organ-organ penting.
Kebanyakan tidur juga dapat memengaruhi fungsi otak, termasuk daya ingat dan konsentrasi. Penelitian menunjukkan bahwa tidur terlalu lama dapat menyebabkan gangguan kognitif dan meningkatkan risiko demensia pada usia lanjut. Hal ini terjadi karena tidur yang berlebihan dapat mengganggu proses restorasi otak, yang seharusnya terjadi selama tidur dalam durasi yang cukup.
Ironisnya, kebanyakan tidur justru dapat membuat seseorang merasa lebih lelah daripada segar setelah bangun. Hal ini disebabkan oleh gangguan pada siklus tidur alami tubuh, sehingga kualitas tidur menjadi buruk meskipun durasinya panjang. Akibatnya, seseorang mungkin merasa lesu sepanjang hari, kehilangan motivasi, dan mengalami penurunan produktivitas.