JAKARTA - Makan dan minum merupakan kebutuhan dasar manusia yang dilakukan setiap hari. Namun, dalam Islam, aktivitas ini tidak hanya dipandang sebagai rutinitas, tetapi juga sebagai ibadah jika dilakukan dengan adab yang benar. Rasulullah SAW memberikan banyak contoh tentang cara makan dan minum yang baik, yang tidak hanya mendatangkan keberkahan tetapi juga menunjukkan kesopanan.
Berikut ini beberapa adab makan dan minum yang diajarkan dalam Islam:
Adab pertama yang harus dilakukan sebelum makan atau minum adalah mengucapkan Bismillah. Rasulullah SAW bersabda: "Jika salah seorang dari kalian hendak makan, maka sebutlah nama Allah. Jika ia lupa menyebut nama Allah di awal, maka ucapkanlah, ‘Bismillahi awwalahu wa akhirahu.’” (HR. Abu Dawud).
Rasulullah SAW menganjurkan untuk makan dan minum menggunakan tangan kanan. Beliau bersabda: "Jika kalian makan, makanlah dengan tangan kanan. Dan jika kalian minum, minumlah dengan tangan kanan, karena setan makan dan minum dengan tangan kiri." (HR. Muslim).
Rasulullah SAW melarang meniup makanan atau minuman yang panas. Hal ini tidak hanya adab dalam menjaga kebersihan, tetapi juga menjaga kesehatan. Udara yang ditiupkan ke makanan atau minuman dapat membawa bakteri dari mulut, yang bisa mencemari makanan.
Islam mengajarkan untuk makan secukupnya dan menghindari berlebihan. Allah SWT berfirman: "Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan." (QS. Al-A’raf: 31). Makan berlebihan tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan, tetapi juga menunjukkan kurangnya rasa syukur atas nikmat Allah.
Rasulullah SAW menganjurkan untuk makan dan minum sambil duduk. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda: "Janganlah kalian minum sambil berdiri. Jika kalian lupa, maka muntahkanlah." (HR. Muslim). Posisi duduk saat makan dan minum membantu pencernaan bekerja lebih baik dan mencegah risiko kesehatan tertentu.
Makan bersama keluarga atau teman adalah sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda: "Makanan untuk satu orang cukup untuk dua orang, makanan untuk dua orang cukup untuk empat orang, dan makanan untuk empat orang cukup untuk delapan orang." (HR. Muslim). Makan bersama tidak hanya mempererat hubungan, tetapi juga mendatangkan keberkahan dalam makanan.
Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan. Jika beliau suka, beliau makan; jika tidak, beliau tinggalkan tanpa mengomentarinya. Dalam sebuah hadis, dikatakan: "Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan sama sekali. Jika beliau menyukainya, beliau memakannya; jika tidak, beliau meninggalkannya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Setelah selesai makan dan minum, seorang Muslim dianjurkan untuk mengucapkan Alhamdulillah sebagai bentuk syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah ridha kepada seorang hamba yang makan sesuatu kemudian memuji-Nya (mengucapkan Alhamdulillah), atau minum sesuatu kemudian memuji-Nya." (HR. Muslim).