JAKARTA - Durian dikenal sebagai "raja buah" yang memiliki rasa dan aroma khas yang sangat digemari oleh banyak orang. Namun, meskipun lezat, tidak semua orang boleh mengonsumsi durian. Kandungan nutrisi dalam durian, seperti gula alami, lemak, dan zat sulfur, bisa menjadi masalah bagi orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu.
Berikut daftar orang-orang yang sebaiknya menghindari atau membatasi konsumsi durian:
Durian mengandung kadar gula alami yang cukup tinggi, seperti fruktosa, glukosa, dan sukrosa. Konsumsi durian dalam jumlah besar dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah, yang sangat berbahaya bagi penderita diabetes. Oleh karena itu, orang dengan diabetes dianjurkan untuk menghindari durian atau mengonsumsinya dalam porsi yang sangat kecil setelah berkonsultasi dengan dokter.
Durian memiliki kandungan zat sulfur dan senyawa lain yang dapat memicu peningkatan tekanan darah. Bagi penderita hipertensi atau orang dengan riwayat tekanan darah tinggi, konsumsi durian bisa memperburuk kondisi kesehatan mereka. Efek ini terutama berisiko jika durian dikonsumsi dalam jumlah besar atau bersamaan dengan makanan lain yang tinggi lemak dan garam.
Kandungan lemak dan kalori dalam durian dapat memberikan beban tambahan pada sistem kardiovaskular. Bagi penderita penyakit jantung, konsumsi durian yang berlebihan bisa memicu komplikasi seperti peningkatan detak jantung atau gangguan aliran darah. Oleh karena itu, penderita penyakit jantung sebaiknya menghindari konsumsi durian atau membatasi asupan mereka.
Meskipun durian mengandung banyak nutrisi seperti vitamin C dan serat, wanita hamil perlu berhati-hati. Durian memiliki sifat panas yang dapat meningkatkan suhu tubuh, yang mungkin tidak nyaman atau berisiko bagi beberapa ibu hamil. Selain itu, kandungan gula dan kalori tinggi juga bisa memengaruhi berat badan ibu dan janin. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi durian selama kehamilan.
Durian kaya akan serat, tetapi juga mengandung senyawa sulfur yang dapat menyebabkan kembung atau gangguan pencernaan, terutama bagi mereka yang memiliki masalah lambung atau gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS). Bagi mereka, makan durian dalam jumlah besar bisa memperburuk gejala seperti perut kembung, mual, atau diare.
Bagi mereka yang sedang menjalani diet rendah kalori untuk menurunkan berat badan, durian bukanlah pilihan terbaik. Satu porsi kecil durian mengandung kalori yang cukup tinggi, sehingga konsumsi yang tidak terkontrol dapat menghambat program diet. Bagi mereka yang ingin menikmati durian, konsumsilah dalam porsi kecil dan perhitungkan jumlah kalori total harian.
Mengonsumsi durian bersamaan dengan alkohol sangat tidak disarankan. Kombinasi ini dapat menyebabkan efek samping serius seperti mual, muntah, pusing, dan bahkan keracunan. Hal ini disebabkan oleh kandungan sulfur dalam durian yang dapat menghambat enzim hati dalam memetabolisme alkohol, sehingga meningkatkan kadar alkohol dalam darah.