JAKARTA - Penyakit kardiovaskular masih menjadi penyumbang daftar kematian tertinggi di Indonesia dan dunia. Satu opsi di antara banyak solusi ialah dengan mendeteksi secara dini penyakit-penyakit tersebut.
Untuk mendeteksi dini penyakit kardiovaskular salah satunya menggunakan alat scan SOMATOM Force CT Scan, yang diklaim sebagai alat CT scan dengan akurasi, kecepatan, dan rendah radiasi.
Hospital Director of Mitra Keluarga Kelapa Gading, Dr. Ronald Reagan mengatakan, alat CT scan itu memiliki kelebihan dari sisi dual source dan dual energy yang memungkinkan hasil yang lebih presisi.
"Hasil scan tersebut menjadi gambarnya sangat-sangat jernih dan tentunya dengan ada dual power tersebut membuat hasil kinerjanya juga sangat cepat," kata Ronald dalam jumpa pers di Jakarta, pada Selasa (14/1/2025).
Selain kejernihan dalam menggambarkan hasil scan, alat ini juga menghasilkan radiasi yang sangat minim, karena semakin cepat dalam membaca scan tersebut, maka radiasi yang diterima pasien pun akan lebih sedikit.
"Tentunya kita juga mengutamakan yang namanya patient safety, kemudian karena cepat, kalau memang ternyata CT scan tersebut butuh kontras nah kontras yang masuk ke dalam tubuh juga akan cenderung lebih sedikit," ujar Ronald.
Lebih lanjut, dengan sistem CT scan ini akan meningkatkan pencitraan kardiovaskular secara signifikan, sehingga hal ini dapat memberikan deteksi dini dan perawatan yang lebih efektif yang berhubungan dengan jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Selain melalui deteksi dini, untuk mengurangi angka kematian akibat kardiovaskular bisa juga menerapkan gaya hidup sehat dengan meningkatkan jumlah konsumsi buah dan sayuran.
Sebagai informasi, berdasarkan survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter pada semua usia adalah 8,5 kasus per 1.000 penduduk.