Berbagai Penyebab Orang Gampang Marah

M. Habib Saifullah | Rabu, 15/01/2025 14:15 WIB
Berbagai Penyebab Orang Gampang Marah Ilustrasi - Seseorang yang sedang marah (FOTO: PSYCHOLOGY TODAY)

JAKARTA - Perasaan marah merupakan reaksi emosional yang normal, tetapi jika seseorang merasa mudah marah atau sering tersulut emosinya, ini bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi yang lebih mendalam. Meski itu merupakan reaksi emosional, namun ada muncul perasaan marah yang seharusnya tidak tepat jika dilampiaskan dengan perasaan marah. Untuk mengetahui lebih dalam soal penyebab seseorang gampang tersulut perasaan marah, simak ulasannya berikut ini.

1. Stres yang Tidak Terkelola

Stres adalah salah satu penyebab utama mengapa seseorang menjadi mudah marah. Ketika tubuh dan pikiran berada di bawah tekanan yang terus-menerus, kemampuan untuk mengontrol emosi menurun. Orang yang menghadapi beban kerja berlebih, masalah keuangan, atau konflik dalam hubungan sering kali merasa lebih mudah tersulut oleh hal-hal kecil.

Reaksi ini adalah bentuk mekanisme pertahanan tubuh terhadap tekanan, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, stres kronis dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental.

2. Gangguan Kesehatan Mental

Mudah marah sering menjadi salah satu gejala gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar. Pada depresi, misalnya, perasaan frustrasi atau kesal dapat muncul karena kesulitan menghadapi situasi sehari-hari.

Sementara itu, dalam gangguan kecemasan, ketegangan emosional yang konstan membuat seseorang lebih rentan terhadap kemarahan. Gangguan bipolar, dengan episode mania dan depresi, juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang tiba-tiba, termasuk kemarahan yang intens.

3. Ketidakseimbangan Hormon

Hormon memainkan peran penting dalam mengatur suasana hati. Perubahan hormon, seperti yang terjadi selama sindrom pramenstruasi (PMS), kehamilan, menopause, atau masalah tiroid, dapat menyebabkan iritabilitas dan ledakan emosi.

Ketidakseimbangan ini memengaruhi neurotransmitter di otak yang bertanggung jawab atas pengendalian emosi. Oleh karena itu, fluktuasi hormon sering kali membuat seseorang merasa lebih sensitif atau mudah marah.

4. Kesehatan Fisik yang Terganggu

Kondisi fisik tertentu juga dapat memengaruhi suasana hati seseorang. Misalnya, kadar gula darah rendah (hipoglikemia) sering dikaitkan dengan rasa gelisah dan mudah tersinggung.

Selain itu, penyakit kronis atau rasa sakit yang berkepanjangan dapat meningkatkan frustrasi dan kemarahan karena ketidaknyamanan yang terus dirasakan. Dalam situasi ini, tubuh tidak hanya berjuang melawan kondisi fisik tetapi juga melawan beban emosional yang menyertainya.

5. Kurangnya Keterampilan Mengelola Emosi

Beberapa orang merasa sulit untuk mengelola emosi mereka karena kurangnya keterampilan pengendalian diri atau pengalaman dalam menghadapi konflik.

Hal ini sering terjadi pada mereka yang tidak terbiasa mengekspresikan perasaan secara sehat, sehingga marah menjadi cara utama untuk menyalurkan frustrasi. Kurangnya pemahaman tentang diri sendiri dan bagaimana merespons situasi yang menantang juga dapat memperburuk masalah ini.