JAKARTA - Khawarij merupakan salah satu sekte dalam Islam yang muncul pada masa awal sejarah umat Islam. Mereka dikenal dengan pandangan-pandangannya yang ekstrem, terutama dalam hal penilaian terhadap keimanan seseorang. Secara etimologi, istilah Khawarij berasal dari kata bahasa Arab "kharaja" (خرج) yang berarti "keluar" atau "memisahkan diri".
Nama ini diberikan kepada kelompok yang keluar dari barisan umat Islam pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib, karena mereka menolak keputusan arbitrase (tahkim) antara Ali dan Muawiyah setelah Perang Shiffin. Istilah ini kemudian melekat pada mereka karena tindakan mereka yang memberontak terhadap pemimpin yang sah dan memisahkan diri dari umat Islam secara umum.
Dalam terminologi Islam, Khawarij merujuk kepada kelompok atau sekte yang memiliki keyakinan ekstrem, terutama dalam hal takfir (mengafirkan orang lain). Mereka memiliki ciri utama, yaitu mengkafirkan siapa saja yang tidak sependapat dengan mereka, bahkan sesama Muslim. Bagi mereka, pelaku dosa besar dianggap telah keluar dari Islam dan halal darahnya.
Para ulama menyebutkan bahwa Khawarij memiliki prinsip utama, yaitu:
Khawarij muncul sebagai kelompok politik dan teologis pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Kemunculan mereka tidak terlepas dari konflik besar yang melanda umat Islam pada masa itu, yaitu Perang Shiffin (657 M) antara pasukan Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan.
Ketika perang mencapai puncaknya, kedua belah pihak setuju untuk melakukan arbitrase (tahkim) guna menyelesaikan konflik. Namun, sebagian pasukan Ali tidak setuju dengan keputusan tersebut, menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap hukum Allah, dan menuduh Ali telah keluar dari Islam karena menerima tahkim. Kelompok ini kemudian memisahkan diri dari pasukan Ali dan membentuk kelompok independen yang disebut Khawarij.
Setelah memisahkan diri, Khawarij memulai pemberontakan di berbagai wilayah kekhalifahan Islam. Mereka dikenal dengan sikap fanatik terhadap keyakinan mereka dan tindak kekerasan terhadap siapa saja yang tidak sejalan dengan pemahaman mereka, termasuk terhadap umat Islam lainnya. Salah satu peristiwa paling terkenal terkait dengan Khawarij adalah pembunuhan Khalifah Ali bin Abi Thalib oleh seorang anggota Khawarij bernama Abdurrahman bin Muljam.
Mayoritas ulama sepakat bahwa ajaran Khawarij menyimpang dari ajaran Islam. Rasulullah SAW bahkan telah memperingatkan tentang munculnya kelompok ini dalam beberapa hadis, seperti:
“Akan muncul di tengah-tengah umat ini suatu kaum yang masih muda usianya, lemah akalnya. Mereka membaca Al-Qur`an, tetapi tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama seperti anak panah yang melesat dari busurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).