Wamenperin Minta KEK Batam Bersiap Terima Relokasi Pabrik dari China

M. Habib Saifullah | Sabtu, 18/01/2025 11:18 WIB
Wamenperin Minta KEK Batam Bersiap Terima Relokasi Pabrik dari China Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza saat melakukan kunjungan kerja ke sejumlah pengelola kawasan industri di Kawasan Industri Batamindo, Kota Batam (Foto: Ist)

JAKARTA - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza meminta para pengelola kawasan industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam bersiap apabila terjadi relokasi pabrik dari China ke Indonesia, menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

Hal itu disampaikan Wamenperin ketika berdialog bersama para pengelola kawasan industri di Kawasan Industri Batamindo, Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Jumat (17/1/2025). Kunjungan itu juga guna melihat kesiapan 19 kawasan industri yang memungkinkan sebagai tujuan relokasi pabrik China.

Menurut Wamen Faisol, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi tujuan relokasi pabrik China, di saat Presiden Trump berencana menetapkan hambatan tarif (barrier tariffs) impor baru untuk seluruh produk yang berasal dari Negeri Tirai Bambu.

"Dan ini ditangkap oleh para pelaku usaha di China sebagai sebuah hambatan untuk melakukan ekpor langsung dari China ke Amerika. Mereka melihat kemungkinan berusaha untuk mencari lokasi-lokasi baru terutama di kawasan ASEAN, merelokasi pabriknya agar bisa langsung melakukan ekspor dari negara-negara produksi," kata Wamen Faisol.

Wamenperin mengatakan, Indonesia dipandang sebagai negara yang memiliki stabilitas ekonomi, serta strategis untuk menjadi tujuan relokasi pabrik. Apalagi berbagai kawasan industri yang berada di KEK Batam cukup siap apabila tren relokasi itu nantinya terjadi.

"Ada beberapa sektor yang memiliki niat untuk relokasi. Oleh karena itu persiapan dari masing-masing kawasan industri menjadi sangat penting. Selain elektronik ada juga tekstil, alas kaki, dan otomotif yang rupanya melihat bahwa makin sulit peluang untuk ekspor dari China langsung ke Amerika," ujar Wamenperin.

Selain mengunjungi Batamindo, Wamen Faisol juga mendatangi Kawasan Industri Bintan Industrial Estate (BIIE), sebagai kawasan yang didesain khusus untuk industri halal. Dengan luas mencapai 4.000 hektar, menurut Wamenperin, BIIE juga berpeluang besar dikembangkan melalui relokasi perusahaan-perusahaan yang berasal dari China.

"Semua upaya relokasi ini dan kesiapan industri di KEK Batam ini dalam rangka memperkuat Indonesia sebagai negara yang bisa memproduksi barang-barang manufaktur, yang kita bangga dengan tulisan Made in Indonesia di setiap produk," kata Wamen Faisol.