• Gaya Hidup

Alasan Timbul Rasa Kantuk Usai Makan, Belum Tahu?

M. Habib Saifullah | Sabtu, 18/01/2025 13:45 WIB
Alasan Timbul Rasa Kantuk Usai Makan, Belum Tahu? Ilustrasi- Seseorang sedang tidur usai makan (Foto: Unsplash/Vitaly Gariev)

JAKARTA - Rasa kantuk setelah makan merupakan fenomena umum yang dialami banyak orang. Kondisi ini sering disebut postprandial somnolence, yaitu rasa lelah dan kantuk yang muncul setelah makan, terutama setelah mengonsumsi makanan dalam porsi besar atau tertentu. Meskipun terasa mengganggu, rasa kantuk ini merupakan respons alami tubuh yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Berikut ini alasan mengenai penyebab rasa kantuk setelah makan:

1. Proses Pencernaan yang Membutuhkan Energi

Setelah makanan masuk ke dalam tubuh, sistem pencernaan bekerja untuk memecahnya menjadi nutrisi yang dapat diserap. Proses ini memerlukan aliran darah yang lebih besar ke saluran pencernaan untuk membantu penyerapan nutrisi. Akibatnya, aliran darah ke otak sedikit berkurang, yang dapat menyebabkan rasa kantuk. Ini adalah mekanisme alami tubuh untuk memastikan sistem pencernaan bekerja secara optimal.

2. Pengaruh Makanan Tinggi Karbohidrat dan Protein

Makanan yang kaya karbohidrat dan protein sering kali dikaitkan dengan rasa kantuk setelah makan. Karbohidrat meningkatkan produksi serotonin, neurotransmiter yang membuat tubuh merasa rileks dan mengantuk. Sementara itu, protein, terutama yang mengandung asam amino triptofan (ditemukan dalam makanan seperti ayam, kalkun, susu, dan kacang-kacangan), juga berkontribusi pada produksi serotonin. Kombinasi karbohidrat dan protein ini dapat mempercepat munculnya rasa kantuk.

3. Peningkatan Gula Darah

Setelah makan, kadar gula darah biasanya meningkat karena tubuh menyerap glukosa dari makanan. Namun, peningkatan ini diikuti dengan penurunan kadar gula darah yang cepat akibat pelepasan insulin. Fluktuasi kadar gula darah ini dapat memengaruhi tingkat energi tubuh, membuat seseorang merasa lelah dan mengantuk.

4. Peran Hormon dalam Tubuh

Hormon juga berperan dalam rasa kantuk setelah makan. Insulin, yang dilepaskan untuk membantu menyerap glukosa, merangsang asam amino triptofan untuk masuk ke otak. Di otak, triptofan diubah menjadi serotonin, yang kemudian diubah lagi menjadi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Peningkatan melatonin setelah makan dapat membuat tubuh merasa lebih rileks dan mengantuk.

5. Kondisi Pola Makan dan Kebiasaan

Pola makan yang tidak teratur, seperti makan dalam porsi besar sekaligus atau mengonsumsi makanan berat sebelum tidur, dapat meningkatkan risiko rasa kantuk setelah makan. Selain itu, makan siang yang berat saat tubuh sedang berada dalam ritme biologis siang hari (di mana energi cenderung menurun) juga dapat memperkuat rasa kantuk. Hal ini sering disebut sebagai "food coma" atau "kelesuan makanan".

6. Kurangnya Aktivitas Fisik

Setelah makan, kebiasaan langsung duduk atau tidak aktif juga dapat memperparah rasa kantuk. Aktivitas fisik ringan setelah makan, seperti berjalan kaki, dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah tubuh terlalu rileks, yang sering memicu rasa kantuk.

Cara Mengatasi Rasa Kantuk Setelah Makan

Untuk mengurangi rasa kantuk setelah makan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Pilih makanan dengan indeks glikemik rendah, seperti biji-bijian utuh, sayuran, dan protein tanpa lemak, untuk mencegah lonjakan gula darah yang cepat.
  2. Konsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menjaga energi tetap stabil.
  3. Lakukan aktivitas ringan setelah makan, seperti berjalan santai selama 10-15 menit, untuk membantu pencernaan dan meningkatkan aliran darah.
  4. Hindari makanan berat di siang hari, terutama jika Anda memiliki jadwal yang sibuk.

Keywords :


Rasa Kantuk Makan
.
Tubuh Kesehatan
.