JAKARTA - Alergi biasanya dikaitkan dengan hal-hal umum seperti makanan, serbuk sari, atau bulu hewan peliharaan. Namun, ada juga alergi yang jarang terjadi dan terdengar sangat aneh, bahkan sulit dipercaya. Berikut ini tujuh alergi paling aneh yang pernah tercatat, yang menunjukkan betapa uniknya respons tubuh manusia terhadap lingkungan.
Meskipun air adalah elemen penting bagi kehidupan, ada orang yang alergi terhadapnya. Kondisi ini disebut aquagenic urticaria, di mana kontak dengan air, baik dari mandi, keringat, atau bahkan air mata, dapat menyebabkan ruam gatal dan iritasi pada kulit. Kasus ini sangat langka dan belum sepenuhnya dipahami oleh para ahli.
Beberapa orang mengalami alergi terhadap sinar matahari, kondisi yang disebut solar urticaria. Paparan sinar UV dapat menyebabkan ruam merah, gatal, atau bahkan bengkak. Penderita alergi ini sering kali harus menghindari matahari langsung dan menggunakan pakaian pelindung atau krim dengan perlindungan UV tinggi.
Alergi suhu dingin adalah reaksi tubuh terhadap udara dingin, air dingin, atau benda dingin. Gejalanya meliputi munculnya ruam, gatal, atau bahkan pembengkakan. Dalam kasus yang parah, suhu dingin dapat memicu reaksi anafilaksis, yang berpotensi mengancam nyawa.
Getaran dari mesin, kendaraan, atau bahkan aktivitas fisik tertentu dapat memicu reaksi alergi pada sebagian orang. Kondisi ini dikenal sebagai vibratory urticaria. Getaran menyebabkan pelepasan histamin di tubuh, yang kemudian memicu gatal-gatal, ruam, atau pembengkakan.
Alergi ini biasanya disebabkan oleh gigitan kutu tertentu, seperti kutu lone star di Amerika Serikat. Gigitan ini dapat memicu reaksi alergi terhadap molekul gula tertentu yang ditemukan dalam daging mamalia, yang disebut alpha-gal. Gejalanya meliputi gatal, pembengkakan, dan, dalam beberapa kasus, anafilaksis setelah mengonsumsi daging merah.
Penderita dermatographia mengalami reaksi alergi berupa ruam merah atau bengkak hanya karena tekanan ringan pada kulit mereka. Bahkan gesekan kecil atau goresan bisa menyebabkan reaksi ini. Uniknya, kondisi ini sering disebut "menulis di kulit" karena pola reaksi yang muncul menyerupai tulisan atau gambar.
Kondisi ini adalah reaksi alergi terhadap protein yang ditemukan dalam cairan semen pria. Penderita, biasanya wanita, dapat mengalami gejala seperti gatal, rasa terbakar, atau pembengkakan setelah kontak dengan cairan tersebut. Meskipun jarang, kondisi ini dapat berdampak pada kehidupan pribadi dan hubungan seseorang.