JAKARTA - Setiap tanggal 20 Januari, dunia memperingati Hari Penerimaan Internasional atau International Day of Acceptance. Hari ini ditujukan untuk mendorong kesadaran, inklusivitas, dan penerimaan sosial terhadap penyandang disabilitas. Dengan simbol hati beroda kursi, Hari Penerimaan Internasional mengingatkan kita tentang pentingnya menghargai keberagaman dan mendukung semua individu untuk hidup dengan penuh martabat dan potensi.
Hari Penerimaan Internasional berakar pada perjuangan seorang aktivis bernama Annie Hopkins. Annie adalah pendiri gerakan 3E Love, sebuah organisasi yang bertujuan untuk mengubah pandangan masyarakat tentang disabilitas. Simbol "hati kursi roda" yang ia ciptakan menjadi representasi dari cinta, empati, dan penerimaan terhadap penyandang disabilitas. Sayangnya, Annie meninggal pada tahun 2009, tetapi semangatnya tetap hidup melalui karya dan dedikasinya.
Hari Penerimaan Internasional pertama kali diperingati pada tanggal 20 Januari 2010, bertepatan dengan peringatan kehidupan Annie Hopkins. Hari ini dirancang untuk menghormati warisan Annie dan menyebarkan pesan penting tentang penerimaan sosial, inklusi, dan keberagaman.
Simbol hati kursi roda yang diciptakan oleh Annie Hopkins merupakan elemen kunci dari Hari Penerimaan Internasional. Simbol ini menggambarkan cinta, kekuatan, dan inklusivitas. Hati melambangkan kasih sayang dan empati, sementara kursi roda menunjukkan perjuangan penyandang disabilitas untuk menjalani kehidupan yang bermakna. Simbol ini digunakan untuk menginspirasi masyarakat agar menerima dan mendukung keberagaman, termasuk individu dengan disabilitas.
Hari Penerimaan Internasional memiliki urgensi yang tinggi dalam dunia modern. Meskipun kesadaran tentang hak penyandang disabilitas telah meningkat, stigma dan diskriminasi terhadap mereka masih sering terjadi. Banyak penyandang disabilitas menghadapi hambatan sosial, pendidikan, dan pekerjaan yang menghalangi mereka untuk menjalani kehidupan yang setara.
Hari ini menjadi momen penting untuk mendorong perubahan dalam cara pandang masyarakat terhadap disabilitas. Dengan memperingati hari ini, kita diajak untuk menghormati hak asasi manusia, menciptakan lingkungan inklusif, dan memastikan bahwa semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
Melalui Hari Penerimaan Internasional, berbagai kampanye diluncurkan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya inklusivitas. Acara seperti seminar, diskusi, dan kampanye media sosial sering diadakan untuk menyebarkan pesan bahwa setiap individu, terlepas dari kemampuan fisik mereka, memiliki hak untuk dihormati dan diterima.
Selain itu, hari ini juga menjadi ajang bagi para aktivis dan organisasi untuk menyoroti kebijakan yang diperlukan untuk mendukung penyandang disabilitas. Misalnya, aksesibilitas di tempat umum, kebijakan pendidikan inklusif, dan dukungan untuk pekerjaan yang setara.
Hari Penerimaan Internasional mengingatkan kita bahwa penerimaan bukan hanya tugas pemerintah atau organisasi besar, tetapi juga tanggung jawab setiap individu. Penerimaan dimulai dari hal-hal kecil, seperti menggunakan bahasa yang tidak diskriminatif, memahami kebutuhan khusus orang lain, dan menciptakan lingkungan sosial yang ramah. Dengan begitu, penyandang disabilitas dapat merasa diterima dan dihargai dalam setiap aspek kehidupan.