JAKARTA - Belakangan ini, viral video membaca Al-Quran dengan iringan musik DJ di media sosial. Praktik ini menuai pro dan kontra, menciptakan diskusi mendalam tentang batasan adab, hukum, dan nilai-nilai dalam membaca kitab suci. Apa sebenarnya hukum dan etika terkait praktik ini? Berikut ulasannya.
Membaca Al-Quran adalah salah satu ibadah utama dalam Islam, yang sarat dengan nilai spiritual dan kemuliaan. Al-Quran adalah kalamullah, firman Allah yang diturunkan sebagai petunjuk bagi umat manusia. Karenanya, membaca Al-Quran memerlukan adab yang tinggi, termasuk melafalkannya secara tartil, sebagaimana firman Allah:
"Dan bacalah Al-Quran itu dengan tartil." (QS. Al-Muzzammil: 4)
Tartil berarti membaca dengan pelan, jelas, dan penuh penghayatan agar makna ayat dapat direnungkan. Praktik ini juga mencerminkan penghormatan terhadap Al-Quran sebagai kitab suci yang agung.
Musik menjadi topik yang kontroversial dalam Islam. Sebagian ulama membolehkannya dengan syarat tertentu, seperti tidak mengandung unsur maksiat, sementara lainnya mengharamkannya secara mutlak. Musik DJ, yang identik dengan ritme cepat dan suasana hiburan, kerap dianggap tidak sesuai dengan suasana religius.
Ketika musik DJ digunakan untuk mengiringi pembacaan Al-Quran, muncul pertanyaan serius tentang adab dan kesesuaian dengan nilai-nilai keislaman.
Para ulama sepakat bahwa melagukan Al-Quran diperbolehkan selama memenuhi syarat berikut:
Namun, membaca Al-Quran dengan iringan musik DJ, yang identik dengan hiburan duniawi, dapat dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip ini.
Dalam forum Bahtsul Masail Kubro Se-Jawa Madura 2024, ulama menegaskan bahwa membaca Al-Quran harus dilakukan dengan penghormatan maksimal. Penggunaan alat musik dalam pembacaan Al-Quran, termasuk musik DJ, dianggap haram jika mengandung unsur meremehkan.
Syekh Ibnul Hajj dalam Hasyiah Mi’yarah menjelaskan bahwa segala bentuk penghormatan yang tidak sesuai tempatnya dapat berujung pada keharaman. Membaca Al-Quran dengan iringan musik DJ dianggap mendekati kategori ini.
Terlepas dari perdebatan yang ada, penting untuk mengingat bahwa inti dari membaca Al-Quran bukan hanya pada bagaimana ayat dilantunkan, tetapi juga pada bagaimana isinya dipahami dan diamalkan. Menghormati Al-Quran berarti menjaga adab dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Sebagai umat Islam, marilah kita fokus pada penghayatan dan pengamalan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menjaga kemuliaan kitab suci ini, kita dapat menjadikannya sebagai petunjuk yang menerangi setiap langkah hidup kita. Wallahu a’lam.