Katakini.com - Generasi sandwich adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan individu yang berada di tengah-tengah tanggung jawab finansial, harus menopang kebutuhan orang tua sekaligus anak-anak mereka. Situasi ini seringkali menciptakan tekanan ekonomi yang besar dan berdampak pada kesejahteraan generasi tersebut. Untuk mencegah situasi ini terus berlanjut ke generasi berikutnya, diperlukan langkah-langkah konkret.

Langkah pertama untuk memutus rantai sandwich generation ialah dengan merencanakan keuangan secara matang. Buat anggaran bulanan yang jelas untuk kebutuhan keluarga, tabungan, dan investasi. Jangan lupa alokasikan dana darurat untuk menghadapi situasi tak terduga. Dengan perencanaan yang baik, Anda dapat menghindari ketergantungan finansial pada generasi berikutnya.

Selain itu, salah satu penyebab utama terjadinya sandwich generation adalah kurangnya persiapan pensiun dari generasi sebelumnya. Untuk memutus rantai ini, pastikan Anda mulai menabung untuk dana pensiun sedini mungkin. Gunakan instrumen investasi seperti reksa dana, saham, atau tabungan khusus pensiun untuk memastikan Anda memiliki cukup dana di masa tua dan tidak menjadi beban bagi anak-anak Anda.

Pendidikan keuangan sejak dini juga sangat penting untuk memutus rantai sandwich generation. Ajarkan anak-anak tentang pengelolaan uang, pentingnya menabung, dan cara berinvestasi. Dengan memberikan pemahaman ini, mereka akan lebih siap secara finansial di masa depan dan tidak bergantung pada generasi berikutnya.

Kemudian, mengandalkan satu sumber penghasilan saja bisa menjadi risiko besar. Untuk memastikan keamanan finansial, mulailah mencari cara untuk menciptakan pendapatan pasif. Misalnya, Anda bisa menyewakan properti, berinvestasi dalam aset yang memberikan dividen, atau membangun bisnis sampingan. Pendapatan pasif ini dapat menjadi jaring pengaman bagi kebutuhan Anda di masa depan.

Jika Anda berada dalam situasi sandwich generation, libatkan anggota keluarga lain untuk berbagi tanggung jawab. Misalnya, ajak saudara untuk bersama-sama membantu kebutuhan orang tua, sehingga beban finansial tidak hanya tertumpu pada satu pihak. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting untuk memastikan semua anggota keluarga dapat berkontribusi sesuai kemampuan mereka.