Katakini.com - Perubahan iklim dan meningkatnya kadar karbon di atmosfer menjadi masalah global yang membutuhkan aksi nyata dari setiap individu. Meski terlihat sebagai tantangan besar, langkah kecil yang dimulai dari rumah dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menekan emisi karbon.
Sebagaimana telah diketahui, penumpukan sampah rumah tangga menjadi salah satu penyokong gas karbon dioksida (CO2). Proses dekomposisi sampak organik misalnya, ternyata menghasilkan sisa gas methana (CH4) dan CO2 yang termasuk gas rumah kaca (GRK), sehingga menyebabkan pemanasan global
Namun dengan kebiasaan sederhana, kita dapat menjaga lingkungan dan mendukung upaya global melawan perubahan iklim dan pemanasan global. Salah satu cara termudah untuk mengurangi emisi karbon adalah dengan menghemat listrik. Gunakan lampu LED yang lebih hemat energi dibandingkan lampu pijar.
Serta Matikan perangkat elektronik dan cabut colokan listrik saat tidak digunakan untuk menghindari konsumsi daya yang tidak perlu. Mengurangi penggunaan AC dengan memanfaatkan ventilasi alami juga bisa membantu menekan konsumsi listrik yang berlebihan.
Kemudian plastik sekali pakai yang membutuhkan banyak energi selama proses produksinya, turut berkontribusi pada emisi karbon. Gunakan tas belanja kain, botol minum yang dapat diisi ulang, dan peralatan makan yang dapat digunakan kembali. Dengan mengganti plastik sekali pakai, Anda turut mengurangi jejak karbon dari limbah rumah tangga.
Salah satu langkah mudah ialah dengan menanam pohon atau tanaman hijau di halaman rumah adalah salah satu cara alami untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Jika ruang terbatas, Anda dapat mencoba bercocok tanam vertikal atau menggunakan pot. Tanaman tidak hanya membantu menyerap karbon, tetapi juga membuat udara di sekitar rumah lebih sejuk dan segar.
Serta cobalah berjalan kaki atau bersepeda dalam bepergian. Jika memungkinkan, gunakan transportasi umum atau berbagi kendaraan (carpool) dengan orang lain. Langkah ini tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga menghemat biaya transportasi sehari-hari.
Selain itu ialah pemborosan makanan yang dapat menciptakan limbah, juga berkontribusi pada emisi karbon karena energi yang digunakan untuk memproduksi dan mengangkut makanan tersebut menjadi sia-sia. Belilah makanan sesuai kebutuhan, simpan dengan benar untuk memperpanjang masa simpannya, dan manfaatkan sisa makanan dengan kreatif. Langkah ini dapat membantu Anda mengurangi limbah sekaligus menghemat pengeluaran.
Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menggunakan sumber energi terbarukan seperti panel surya. Meskipun investasi awalnya cukup besar, penggunaan energi surya dapat mengurangi ketergantungan pada listrik berbasis fosil dan menekan emisi karbon dalam jangka panjang. Beberapa penyedia energi juga menawarkan layanan hijau dengan opsi untuk menggunakan listrik dari sumber terbarukan.