JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengapresiasi ASFA Foundation yang bersama lembaga-lembaga zakat lainnya sudah bervisi misi memaksimalkan potensi untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkeunggulan guna menyongsong Indonesia Emas 2045.
Menurut pria yang akrab disapa HNW ini, seluruh potensi zakat dan shodaqoh memang bisa berkontribusi penting untuk meningkatkan peran dan kualitas SDM Ummat yang ada di pesantren maupun lembaga pendidikan Islam lainnya untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Potensi luar biasa itu tergambar dari begitu banyak lembaga keummatan yang ingin melakukan filantropi berkeunggulan seperti ASFA Foundation, LazisNU, LazisMuhammadiyah dan lain-lain, kata HNW dalam keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu (25/1).
"Nilai penting dari kebijakan visioner ASFA Foundation juga makin bermakna ketika bangsa Indonesia akan memanen bonus demografi yang mayoritas mutlaknya beragama Islam, maka kegiatan visioner ASFA Foundation juga diharapkan berperan penting mendorong percepatan sumber daya manusia untuk menyongsong Indonesia Emas 2045,” sambung HNW.
Dalam acara pelepasan Duta ASFA (Assalam Fil Alamin) Foundation dan Seminar Nasional di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Kamis (23/1), HNW mengatakan potensi lembaga-lembaga filantropi untuk percepatan sumber daya manusia berkeunggulan menghadapi tantangan-tantangan yang bisa menghancurkan moral bangsa termasuk menggagalkan panen bonus demografi positif.
Tantangan itu antara lain merebaknya judi online, yang sudah menjadikan Indonesia darurat judi online. Perputaran uang judi online di Indonesia menurut Presiden Prabowo mencapai Rp 900 triliun.
“Judi online menimbulkan dampak kerusalan moral, sosial dan ekonomi. Kalau hal ini dibiarkan terus menerus maka akan menghancurkan bangsa, menjauhkan mereka dari potensi panen bonus demografi positif sebagai modal untuk berkontribusi dalam menyongsong Indonesia emas 2045,” kata HNW.
Tantangan lainnya, lanjut HNW, adalah narkoba. Indonesia saat ini disebut juga berada dalam kondisi darurat narkoba.
“Narco terrorism lebih jahat dari segala bentuk kejahatan karena menghancurkan masa kini dan masa depan generasi muda (generasi Milenial, generasi Z) yang akan bertemu dengan era Indonesia Emas 2045. Perputaran uang dari peredaran narkoba dalam 2 tahun terakhir menurut Menkopolkam sudah mencapai Rp 99 triliun,” ujarnya.
HNW berharap selain kolaborasi antara lembaga-lembaga filantropi, tapi juga kolaborasi dengan para santri yang berada di MPR dan DPR yang telah membuat Konstitusi dan UU yang sangat mendukung tegaknya hukum hingga terjaminnya eksistensi santri dengan adanya UU Pesantren, membuat kita semakin bersemangat menghadapi untuk mengalahkan tantangan itu.
“Mudah-mudahan tantangan itu justru membuat kita teringat kaidah di pesantren, bahwa semakin banyak tantangan maka akan membuat pahala semakin banyak. Mudah-mudahan kolaborasi diantara lembaga filantropi yang digagas oleh ASFA Foundation makin kuat dengan dukungan dari MPR dan DPR untuk percepatan hadirkan lebih banyak lagi SDM berkeunggulan sebagai kontribusi nyata persiapkan atau selamatkan generasi muda unggulan dalam semua bidang untuk menyongsong Indonesia Emas 2045,” kata HNW.
Sebagai informasi, sejak berdiri 2022, ASFA Foundation sudah menyalurkan sebanyak 1.810 beasiswa kepada santri (kader santri) untuk melanjutkan pendidikan. Penerima beasiswa ASFA Foundation tersebut di 99 universitas di Indonesia dan 24 universitas di luar negeri dengan berbagai macam bidang keilmuan.
Duta ASFA Foundation adalah para santri (kader pesantren) penerima beasiswa dari ASFA Foundation yang telah menyelesaikan pendidikan S1, S2, dan S3, di berbagai peguruan tinggi di dalam dan luar negeri. Sebanyak 508 orang Duta ASFA Foundation ini akan kembali ke lembaganya masing-masing dan mengabdi di tengah masyarakat.
Bersamaan dengan pelepasan Duta ASFA Foundation, diselenggarakan seminar nasional dengan tema “Strategi Percepatan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Unggul untuk Penguatan Pesantren dan Lembaga Pendidikan Islam Menyongsong Indonesia Emas 2045.”