• Kesra

Begini Sejarah Hari Gizi Nasional yang Jatuh pada 25 Januari

M. Habib Saifullah | Sabtu, 25/01/2025 13:37 WIB
Begini Sejarah Hari Gizi Nasional yang Jatuh pada 25 Januari Ilustrasi - 25 Januari jadi Hari Gizi Nasional

Katakini.com - Hari Gizi Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 Januari merupakan momen penting dalam dunia kesehatan di Indonesia. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan gizi seimbang guna menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.

Hari Gizi Nasional pertama kali diperingati pada tahun 1960, tepatnya pada tanggal 25 Januari, yang juga bertepatan dengan berdirinya Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada tahun 1951. Lembaga ini didirikan oleh Prof. Poorwo Soedarmo, yang dikenal sebagai Bapak Gizi Indonesia, sebagai respons terhadap tingginya masalah gizi buruk yang dihadapi Indonesia pasca-kemerdekaan.

Pada masa awal kemerdekaan, Indonesia menghadapi berbagai tantangan besar di bidang kesehatan, termasuk masalah gizi buruk yang banyak dialami anak-anak. Kekurangan gizi menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif generasi muda.

Melihat situasi ini, Prof. Poorwo Soedarmo menyadari pentingnya edukasi gizi untuk mengatasi persoalan tersebut. LMR pun menjadi tonggak awal gerakan sadar gizi di Indonesia dengan berbagai program yang dirancang untuk memperbaiki pola makan masyarakat dan meningkatkan kualitas kesehatan.

Hari Gizi Nasional memiliki beberapa tujuan utama yang terus relevan hingga saat ini. Salah satunya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan gizi seimbang untuk mencegah berbagai masalah kesehatan, seperti stunting dan kekurangan zat gizi mikro.

Peringatan ini juga bertujuan mendorong kebijakan nasional yang berfokus pada penanganan masalah gizi, khususnya yang berkaitan dengan ibu hamil, bayi, dan anak-anak. Selain itu, Hari Gizi Nasional menjadi ajang evaluasi atas pencapaian program gizi di Indonesia sekaligus memperkuat komitmen pemerintah dalam memperbaiki status gizi masyarakat.

Setiap tahun, Hari Gizi Nasional diangkat dengan tema tertentu yang mencerminkan isu-isu gizi terkini. Misalnya, fokus pada penanganan stunting, pengurangan obesitas, atau edukasi tentang pola makan sehat. Tema-tema ini bertujuan untuk mengarahkan perhatian masyarakat dan pemangku kepentingan pada langkah-langkah solutif yang harus diambil.

Hal ini juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak dalam mengatasi tantangan gizi yang dihadapi bangsa.

Peran masyarakat dalam mendukung Hari Gizi Nasional sangat penting. Edukasi gizi dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti kampanye, seminar, dan aktivitas di sekolah. Masyarakat diajak untuk menerapkan pola makan sehat dengan memperhatikan kebutuhan gizi harian, seperti asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Langkah sederhana seperti mengonsumsi makanan bergizi, mengurangi konsumsi makanan cepat saji, dan memperhatikan kebutuhan gizi anak-anak dapat memberikan dampak yang signifikan bagi perbaikan kualitas kesehatan bangsa.

Meski sudah ada kemajuan, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam mengatasi masalah gizi. Stunting, obesitas, dan kekurangan zat gizi mikro masih menjadi persoalan yang harus diatasi dengan serius.

Oleh karena itu, Hari Gizi Nasional menjadi momentum untuk memperkuat upaya bersama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menciptakan Indonesia yang lebih sehat. Dengan terus meningkatkan kesadaran dan implementasi program-program gizi, diharapkan generasi mendatang dapat tumbuh sehat, produktif, dan memiliki masa depan yang cerah.