• Sains

Ilmuwan Botolkan Bau Tulang Manusia untuk Bantu Anjing Temukan Jasad

Yati Maulana | Senin, 27/01/2025 01:01 WIB
Ilmuwan Botolkan Bau Tulang Manusia untuk Bantu Anjing Temukan Jasad Ilmuwan Belgia Clement Martin, yang bekerja dengan polisi federal Belgia untuk meniru bau tulang di laboratoriumnya di Gembloux, Belgia 15 Januari 2025. REUTERS

GEMBLOUX - Seorang ilmuwan peneliti Belgia bekerja sama dengan polisi federal untuk menciptakan aroma yang meniru bau tulang manusia kering untuk membantu anjing pelacak menemukan sisa-sisa jasad yang telah lama hilang.

Clement Martin telah mengisolasi bau daging manusia yang membusuk dan sekarang digunakan untuk melatih anjing pelacak mayat Belgia.

Namun, setelah jaringan lunak menghilang, molekul aroma dari tulang yang tersisa menjadi jauh lebih sedikit, kata peneliti ilmiah Martin kepada Reuters.

"Bau tulang juga berbeda selama bertahun-tahun. Tulang berusia 3 tahun akan berbau berbeda dengan tulang berusia 10 tahun dan bahkan 20 tahun," katanya.

Sisa-sisa kerangka juga berpori dan menyerap bau dari lingkungan sekitar, dari tanah hingga pohon pinus.

"Dalam kasus yang belum terpecahkan, ada celah. Anjing kami tidak dapat menemukan tulang kering," kata Kris Cardoen, kepala pelatihan anjing polisi federal, kepada Reuters.

Di pusat pelatihan polisi di luar Brussels, inspektur Kristof Van Langenhove dan anjing springer spaniel-nya Bones memperagakan sebagian pelatihan dengan aroma mayat Martin.

Cardoen menyembunyikan beberapa tisu di antara balok-balok beton dan hanya mencemari beberapa. Anjing itu kemudian menggonggong saat mencium bau tersebut.

"Bau kematian adalah salah satu dari tiga alat yang kami gunakan selama pelatihan dasar anjing pelacak jenazah manusia," kata Cardoen.

Anjing pelacak jenazah memerlukan 1.000 jam pelatihan dan negara ini hanya memiliki empat jam pelatihan dalam satu waktu.

Martin menggunakan berbagai sampel tulang kering untuk mengembangkan bau tersebut, termasuk tulang seorang pria tak dikenal yang ditemukan di dalam koper, yang disimpan dalam tabung kaca agar molekulnya dapat meresap ke dalam ruang tertutup dan siap untuk diekstraksi.

"Ini seperti seorang pembuat parfum yang mengembangkan parfumnya, ia akan mencampur berbagai aroma," kata Martin.