• News

Sandera Warganya, AS Ancam Berikan Hadiah Besar untuk Para Pemimpin Taliban

Yati Maulana | Senin, 27/01/2025 12:05 WIB
Sandera Warganya, AS Ancam Berikan Hadiah Besar untuk Para Pemimpin Taliban Menlu AS Marco Rubio terlihat saat bertemu dengan Menlu India, Australia, dan Jepang di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 21 Januari 2025. REUTERS

WASHINGTON - AS mungkin memberikan "hadiah yang sangat besar" untuk para pemimpin puncak Taliban, kata Menteri Luar Negeri Marco Rubio. Dia menambahkan bahwa ia mendengar kabar Taliban menahan lebih banyak sandera Amerika daripada yang dilaporkan sebelumnya.

"Baru saja mendengar Taliban menyandera lebih banyak orang Amerika daripada yang dilaporkan," kata Rubio dalam sebuah posting di platform media sosial X.

"Jika ini benar, kita harus segera memberikan hadiah SANGAT BESAR untuk para pemimpin tertinggi mereka, bahkan mungkin lebih besar daripada yang kita berikan untuk Bin Laden," imbuhnya, membuka tab baru.

Posting tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut atau menyebutkan jumlah orang Amerika yang ditahan oleh Taliban.

Pihak berwenang di Kabul mengatakan minggu lalu bahwa Amerika Serikat membebaskan seorang warga Afghanistan yang dihukum oleh pengadilan Amerika atas tuduhan penyelundupan narkoba dan ekstremisme dengan imbalan dua warga negara AS yang ditahan di Afghanistan.

Pejabat Afghanistan mengatakan pada hari Selasa bahwa pria itu, Khan Mohammad, telah mendarat di Kabul setelah dibebaskan. Seorang juru bicara pemerintahan Taliban mengonfirmasi bahwa dua orang Amerika dibebaskan dalam pertukaran tersebut.

Salah satu orang Amerika yang dibebaskan adalah Ryan Corbett, menurut pernyataan dari keluarganya. Corbett telah ditahan Taliban sejak 2022, menurut keterangan keluarga. Media AS mengatakan warga Amerika lainnya yang dibebaskan bernama William McKenty.

Taliban mengambil alih Afghanistan pada 2021 setelah penarikan pasukan AS yang kacau dari negara itu setelah 20 tahun perang.

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional mengatakan pada hari Kamis bahwa ia telah mengajukan surat perintah penangkapan untuk dua pemimpin Taliban di Afghanistan termasuk pemimpin spiritual tertinggi Haibatullah Akhundzada, menuduh mereka melakukan penganiayaan terhadap wanita dan anak perempuan.