• Gaya Hidup

Kebiasaan yang Bisa Merusak Organ Hati

M. Habib Saifullah | Senin, 27/01/2025 15:45 WIB
Kebiasaan yang Bisa Merusak Organ Hati Ilustrasi - Salah satu kebiasaan yang bisa merusak hati (FOTO: SHUTTERSTOCK)

Katakini.com - Hati merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang memiliki peran penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk detoksifikasi racun, produksi empedu untuk pencernaan lemak, serta penyimpanan energi dalam bentuk glikogen.Karena perannya yang sangat penting, menjaga kesehatan hati adalah prioritas utama. Namun, beberapa kebiasaan sehari-hari yang sering kali tidak disadari dapat merusak hati dan memicu berbagai masalah kesehatan serius.

Berikut ini kebiasaan-kebiasaan yang sebaiknya dihindari agar kesehatan hati tetap terjaga:

1. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Salah satu kebiasaan paling merusak hati adalah konsumsi alkohol secara berlebihan. Alkohol memberikan beban berat pada hati karena harus diolah dan dinetralkan oleh organ ini. Konsumsi alkohol yang berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada sel hati, peradangan, dan akhirnya berujung pada kondisi serius seperti sirosis hati. Untuk menjaga hati tetap sehat, konsumsi alkohol sebaiknya dibatasi atau dihindari sepenuhnya.

2. Pola Makan Tidak Sehat

Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam secara berlebihan dapat menyebabkan penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD). Lemak yang menumpuk di hati dapat mengganggu fungsi hati dan meningkatkan risiko peradangan atau fibrosis hati. Untuk mencegah hal ini, pola makan yang sehat dengan mengutamakan sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan lemak sehat sangat dianjurkan. Hindari pula makanan olahan dan cepat saji yang tinggi kandungan lemak trans.

3. Menggunakan Obat Tanpa Pengawasan

Mengonsumsi obat-obatan tertentu, baik yang diresepkan dokter maupun yang dijual bebas, tanpa pengawasan yang tepat dapat merusak hati. Beberapa obat, seperti parasetamol, jika dikonsumsi dalam dosis tinggi atau dalam jangka panjang, dapat menyebabkan kerusakan hati. Selain itu, penggunaan suplemen herbal atau obat tradisional tanpa konsultasi medis juga dapat memberikan efek negatif pada hati, terutama jika mengandung zat kimia yang sulit diolah oleh tubuh.

4. Paparan Racun dan Bahan Kimia

Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia beracun, seperti pestisida, bahan pembersih, atau asap kendaraan, dapat merusak hati. Racun-racun ini masuk ke dalam tubuh melalui kulit, pernapasan, atau makanan dan menambah beban kerja hati dalam proses detoksifikasi. Untuk mengurangi risiko, gunakan perlindungan yang sesuai saat bekerja dengan bahan kimia dan pastikan untuk selalu menjaga kebersihan makanan.

5. Kebiasaan Merokok

Merokok tidak hanya merusak paru-paru tetapi juga hati. Zat kimia beracun dalam rokok, seperti nikotin dan tar, harus diolah oleh hati, yang pada akhirnya dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada organ ini. Merokok juga dapat mempercepat perkembangan penyakit hati yang sudah ada, seperti hepatitis atau sirosis.

6. Pola Hidup Sedentari

Kurangnya aktivitas fisik atau gaya hidup sedentari dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan penumpukan lemak di hati, yang berkontribusi pada penyakit hati berlemak non-alkoholik. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, jogging, atau olahraga teratur membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan mengurangi risiko akumulasi lemak di hati.

7. Kurangnya Waktu Tidur yang Berkualitas

Tidur yang tidak cukup atau berkualitas buruk dapat berdampak pada kesehatan hati. Saat tubuh tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup, fungsi metabolisme dan regenerasi sel, termasuk di hati, menjadi terganggu. Untuk menjaga kesehatan hati, pastikan Anda tidur setidaknya 7–8 jam setiap malam.