• Kuliner

10 Makanan Khas Imlek yang Memiliki Nilai Filosofis

M. Habib Saifullah | Selasa, 28/01/2025 06:30 WIB
10 Makanan Khas Imlek yang Memiliki Nilai Filosofis Ilustrasi - Pangsit jadi salah satu hidangan Imlek (FOTO: GETTY IMAGES)

Katakini.com - Perayaan Imlek atau Tahun Baru China bukan hanya sekadar momen untuk berkumpul bersama keluarga, tetapi juga menjadi saat yang tepat untuk menikmati hidangan-hidangan khas yang sarat dengan makna simbolis. Setiap makanan yang disajikan memiliki arti tertentu, mulai dari keberuntungan, kemakmuran, hingga kebahagiaan.

Berikut ini 10 makanan khas Imlek yang penuh makna dan sering dihidangkan.

1. Kue Keranjang (Nian Gao)

Kue keranjang adalah salah satu makanan khas Imlek yang paling ikonis. Dalam bahasa Mandarin, "Nian Gao" berarti "tahun yang lebih tinggi." Kue ini melambangkan harapan untuk peningkatan dalam kehidupan, baik itu dalam hal rezeki, karier, maupun hubungan keluarga. Tekstur lengket dari kue ini juga melambangkan kebersamaan dan kekompakan keluarga.

2. Jeruk atau Mandarin

Buah jeruk, terutama jeruk mandarin, sering disajikan saat Imlek karena melambangkan kekayaan dan keberuntungan. Dalam bahasa Mandarin, kata "jeruk" terdengar mirip dengan "emas," sehingga jeruk dianggap sebagai simbol kemakmuran. Warna oranye cerah dari buah ini juga melambangkan kebahagiaan.

3. Ikan Utuh

Ikan utuh adalah hidangan wajib dalam perayaan Imlek karena melambangkan kelimpahan. Dalam bahasa Mandarin, kata "ikan" (鱼 - yú) terdengar seperti "surplus" atau "kelebihan." Menyajikan ikan utuh, termasuk kepala dan ekornya, melambangkan kelimpahan dari awal hingga akhir tahun.

4. Mie Panjang Umur

Mie panjang umur adalah simbol kehidupan yang panjang dan sehat. Mie ini dimasak tanpa dipotong untuk menjaga panjangnya tetap utuh, sebagai simbol keberlanjutan hidup. Saat makan mie ini, dianjurkan untuk tidak memutus mie agar harapan untuk umur panjang tetap terjaga.

5. Lumpia

Lumpia menjadi salah satu makanan yang populer saat Imlek karena bentuknya menyerupai batang emas, yang melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Menghidangkan lumpia saat Imlek adalah harapan untuk rezeki yang melimpah di tahun baru.

6. Ayam atau Bebek Utuh

Ayam atau bebek utuh sering disajikan sebagai simbol kesatuan dan keharmonisan keluarga. Hidangan ini mengingatkan pentingnya kebersamaan dalam keluarga, sekaligus menjadi simbol penghormatan kepada leluhur.

7. Pangsit (Jiaozi)

Pangsit adalah salah satu makanan tradisional yang wajib ada saat Imlek, terutama di wilayah utara Tiongkok. Bentuk pangsit menyerupai batangan perak atau emas kuno, sehingga melambangkan kekayaan. Tradisi ini menjadi doa agar rezeki berlimpah sepanjang tahun.

8. Kacang-kacangan dan Biji-bijian

Kacang-kacangan, terutama kuaci, sering menjadi camilan saat Imlek. Biji-bijian ini melambangkan kesuburan dan keberlangsungan hidup. Menghidangkan kacang-kacangan adalah harapan untuk keluarga yang makmur dan generasi yang terus berlanjut.

9. Dodol Cina

Dodol Cina yang kenyal dan lengket sering kali disajikan bersama kue keranjang. Makanan ini melambangkan harapan untuk hubungan yang erat dan saling mendukung di dalam keluarga. Tekstur lengketnya dianggap sebagai simbol perekat antaranggota keluarga.

10. Manisan Segi Delapan

Manisan segi delapan adalah wadah berbentuk segi delapan yang berisi berbagai manisan, seperti biji lotus, kacang, atau buah kering. Bentuk segi delapan melambangkan keberuntungan dalam budaya Tionghoa, sementara isi manisan tersebut melambangkan keberkahan, kebahagiaan, dan harmoni.