Katakini.com - Perayaan Imlek selalu identik dengan gemerlap warna merah, dentuman gong, serta tarian barongsai yang energik. Seni pertunjukan barongsai tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga melambangkan keberuntungan, perlindungan, dan kebahagiaan bagi masyarakat Tionghoa.
Di balik keindahannya, seni barongsai memiliki dua jenis utama yang dikenal secara luas, yaitu Barongsai Utara dan Barongsai Selatan. Meskipun keduanya sama-sama membawa makna simbolis yang kuat, terdapat perbedaan mendasar dalam ciri, karakteristik, dan gaya tarian yang membuat keduanya unik.
Barongsai Utara dan Selatan memiliki akar sejarah yang berbeda. Barongsai Utara berasal dari wilayah utara Tiongkok dan sering kali dikaitkan dengan tradisi istana atau militer. Barongsai ini digunakan dalam upacara resmi untuk menghibur kaisar dan menguatkan semangat para prajurit.
Sementara itu, Barongsai Selatan berkembang di wilayah selatan Tiongkok, khususnya di Provinsi Guangdong. Barongsai ini lebih erat kaitannya dengan masyarakat lokal dan digunakan dalam perayaan tradisional untuk mendatangkan keberuntungan, mengusir roh jahat, dan melindungi komunitas.
Salah satu perbedaan mencolok antara Barongsai Utara dan Selatan adalah desain kostumnya. Barongsai Utara memiliki kostum berbulu tebal yang menyerupai singa asli. Kepala barongsainya besar dan biasanya dilengkapi dengan bulu-bulu panjang yang berwarna terang, seperti merah, emas, dan putih.
Di sisi lain, Barongsai Selatan memiliki kostum yang lebih ramping dengan ornamen yang mencolok. Kepala barongsai ini dihiasi dengan cermin kecil di bagian dahi, yang dipercaya dapat mengusir roh jahat. Warna yang digunakan cenderung cerah seperti merah, hijau, kuning, dan emas, dengan pola yang lebih dekoratif.
Gerakan barongsai juga menjadi pembeda utama antara dua jenis ini. Barongsai Utara lebih menonjolkan gerakan akrobatik yang memukau. Tarian ini sering kali melibatkan lompat tinggi, berguling, dan melintasi bola besar. Fokusnya adalah pada keterampilan fisik dan atraksi akrobat yang menarik perhatian penonton.
Sementara itu, Barongsai Selatan lebih mengutamakan ekspresi wajah dan gerakan kepala yang menggambarkan emosi. Gerakan Barongsai Selatan meniru perilaku singa, seperti menggaruk, menggigit, atau menjilat tubuhnya, yang memberikan kesan bahwa singa tersebut hidup.
Musik yang digunakan untuk mengiringi kedua jenis barongsai juga memiliki perbedaan. Barongsai Utara sering kali menggunakan alat musik seperti tambur besar dan simbal dengan tempo yang lebih stabil dan lambat. Musik ini berfungsi sebagai latar untuk menekankan atraksi akrobatik.
Sebaliknya, Barongsai Selatan menggunakan musik dengan ritme yang lebih dinamis dan keras, sesuai dengan gerakan tarian yang penuh energi. Musik ini menciptakan suasana yang semarak dan sering kali berfungsi untuk menambah elemen dramatik pada pertunjukan.
Secara tradisional, Barongsai Utara lebih banyak digunakan dalam upacara kerajaan dan perayaan militer. Tarian ini menjadi simbol kekuatan, keberanian, dan penghormatan. Di sisi lain, Barongsai Selatan lebih sering hadir dalam perayaan komunitas seperti Imlek, pembukaan bisnis, atau acara pernikahan. Barongsai Selatan melambangkan keberuntungan, perlindungan, dan keberkahan bagi masyarakat setempat.
Di Indonesia, yang lebih sering terlihat dalam perayaan Imlek adalah Barongsai Selatan. Pertunjukan ini biasanya diiringi dengan ritual "memakan angpau," di mana barongsai mengambil amplop merah yang diletakkan di tempat tertentu.
Pertunjukan ini dianggap membawa keberuntungan bagi keluarga atau bisnis yang mengundangnya. Namun, Barongsai Utara juga mulai mendapatkan tempat dalam berbagai acara seni budaya di Indonesia, terutama dalam festival multikultural.