• Gaya Hidup

Hidangan Wajib dalam Perayaan Imlek di Indonesia

M. Habib Saifullah | Rabu, 29/01/2025 02:05 WIB
Hidangan Wajib dalam Perayaan Imlek di Indonesia Ilustrasi - Hidangan wajib dalam perayaan Imlek (Foto: Pexels/RDNE Stock Project)

Katakini.com - Perayaan Tahun Baru Imlek menjadi momen penting bagi masyarakat Tionghoa, termasuk di Indonesia. Selain menjadi ajang berkumpul bersama keluarga, perayaan ini juga identik dengan berbagai tradisi, salah satunya adalah menyajikan makanan-makanan khas yang sarat akan makna simbolis.

Hidangan-hidangan ini tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga mencerminkan harapan dan doa untuk keberuntungan, kesejahteraan, serta kebahagiaan di tahun yang baru.

Salah satu makanan yang hampir selalu hadir dalam meja perayaan Imlek adalah kue keranjang atau dalam bahasa Mandarin disebut nián gāo (年糕). Kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula merah ini melambangkan peningkatan rezeki dan kehidupan yang lebih baik setiap tahunnya.

Dalam tradisi, kue keranjang sering disusun tinggi sebagai simbol harapan agar kehidupan terus berkembang ke arah yang lebih baik. Selain itu, teksturnya yang lengket juga dianggap sebagai lambang keakraban dan keharmonisan dalam keluarga.

Hidangan ikan juga menjadi menu penting dalam perayaan Imlek. Dalam bahasa Mandarin, kata "ikan" (, 鱼) memiliki pelafalan yang mirip dengan "surplus" atau "kelebihan" (, 余). Oleh karena itu, ikan disajikan sebagai simbol keberlimpahan rezeki.

Ikan biasanya dihidangkan utuh, mulai dari kepala hingga ekor, untuk melambangkan kesempurnaan dan keberhasilan dari awal hingga akhir tahun. Di Indonesia, ikan kakap atau gurame sering menjadi pilihan utama karena mudah ditemukan dan cocok untuk masakan khas Nusantara.

Mie panjang umur juga menjadi hidangan yang tak boleh ketinggalan. Seperti namanya, mie ini melambangkan umur panjang dan kesehatan. Dalam tradisi, mie harus dimasak tanpa dipotong untuk menjaga simbolisasi panjang umur. Di Indonesia, mie panjang umur biasanya disajikan dengan sentuhan rasa lokal, seperti ditumis dengan bumbu khas Indonesia atau disajikan dalam sup yang kaya rempah.

Buah-buahan segar, terutama jeruk, juga menjadi bagian penting dalam perayaan Imlek. Jeruk melambangkan kemakmuran dan keberuntungan karena warna kuning-oranye yang menyerupai emas. Di Indonesia, jeruk Medan sering menjadi pilihan karena rasanya yang manis dan segar. Selain jeruk, buah-buahan lain seperti apel dan anggur juga kerap menghiasi meja Imlek sebagai lambang kesejahteraan.

Hidangan pangsit juga memiliki tempat istimewa dalam tradisi Imlek. Pangsit berbentuk seperti kantong uang kuno Tiongkok, sehingga menyimbolkan kemakmuran. Biasanya pangsit diisi dengan daging cincang, udang, atau sayuran, dan dimasak dengan cara direbus atau digoreng. Di Indonesia, pangsit sering disesuaikan dengan bumbu lokal agar lebih sesuai dengan selera masyarakat setempat.

Perayaan Imlek di Indonesia memang unik karena menggabungkan tradisi Tionghoa dengan cita rasa Nusantara. Setiap hidangan yang disajikan bukan hanya lezat, tetapi juga penuh dengan harapan dan doa untuk tahun yang lebih baik. Dengan menyantap makanan-makanan ini, masyarakat Tionghoa di Indonesia merayakan Imlek dengan cara yang kaya akan nilai budaya dan makna spiritual.