• News

Inggris dan Kanada Jatuhkan Sanksi kepada Pejabat Belarusia

Yati Maulana | Rabu, 29/01/2025 14:05 WIB
Inggris dan Kanada Jatuhkan Sanksi kepada Pejabat Belarusia Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengunjungi tempat pemungutan suara di Minsk, Belarusia 26 Januari 2025. REUTERS

LONDON - Inggris pada hari Senin menjatuhkan sanksi yang menargetkan pejabat Belarusia dan perusahaan pertahanan setelah bergabung dengan pemerintah Barat dalam mengutuk apa yang mereka sebut sebagai pemilihan presiden "palsu" di negara itu.

Langkah-langkah tersebut diambil setelah pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden di negara itu, yang memungkinkan sekutu Rusia itu untuk memperpanjang kekuasaannya selama 31 tahun.

Politisi Eropa mengatakan pemungutan suara itu tidak bebas atau adil karena media independen dilarang di bekas republik Soviet itu dan semua tokoh oposisi terkemuka telah dipenjara atau dipaksa melarikan diri ke luar negeri.

Lukashenko dan Kremlin sama-sama menepis kritik Barat terhadap pemilu tersebut.

Pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Australia, Kanada, Uni Eropa, Selandia Baru, dan Inggris pada hari Senin mengatakan mereka bersatu dalam mengutuk pemilu "palsu" hari Minggu dan apa yang mereka sebut pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh pemerintah Lukashenko.

Pernyataan itu dipublikasikan di situs web pemerintah Inggris.

"Sanksi yang diumumkan baru-baru ini merupakan upaya terkoordinasi dan multilateral untuk meminta pertanggungjawaban rezim Lukashenko," tambah pernyataan itu.

Inggris mengatakan pihaknya memberikan sanksi kepada enam pejabat pemilu dan keamanan, termasuk ketua Komisi Pemilihan Umum Pusat Belarusia, yang berkoordinasi dengan Kanada.

Mereka yang diberi sanksi juga termasuk tiga perusahaan yang memproduksi amunisi, drone, dan sistem kendali radar dan senjata.

"Dunia sudah terbiasa dengan kepura-puraan sinis Lukashenko tentang demokrasi di Belarus, sementara pada kenyataannya ia secara brutal menekan masyarakat sipil dan suara-suara oposisi untuk memperkuat cengkeramannya pada kekuasaan," kata Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy.

Sementara itu, Kanada mengatakan bahwa mereka juga akan menjatuhkan sanksi kepada 10 orang dan 12 entitas di Belarus, mengutip apa yang disebutnya sebagai "pelanggaran hak asasi manusia yang berat dan sistematis" oleh Minsk.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian luar negeri juga mengutuk apa yang disebutnya sebagai pemilihan presiden yang curang pada hari Minggu. Pemimpin Belarus Alexander Lukashenko mengklaim kemenangan dalam pemungutan suara yang ditolak oleh pemerintah Barat sebagai penipuan.