Pengendali Lalu Lintas Udara Sempat Berkomunikasi sebelum Black Hawk dan American Airlines Jatuh

Tri Umardini | Kamis, 30/01/2025 17:30 WIB
Pengendali Lalu Lintas Udara Sempat Berkomunikasi sebelum Black Hawk dan American Airlines Jatuh Pesawat American Airlines bertabrakan dengan Helikopter Black Hawk di atas Sungai Potomac, Washington DC. (FOTO: VIRAL PERS)

JAKARTA - Tiga puluh detik sebelum pesawat penumpang regional American Airlines dan helikopter Army Black Hawk jatuh di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan Washington di Washington DC, Rabu (29/1/2025), seorang pengontrol lalu lintas udara mencoba berkomunikasi dengan pilot helikopter melalui panggilan radio.

Pada tanggal 29 Januari, jet regional Bombardier CRJ700 milik PSA Airlines dan helikopter Sikorsky H-60 bertabrakan.

Namun, 30 detik sebelum kecelakaan, seorang pengawas lalu lintas udara bertanya kepada helikopter apakah pesawat yang datang sudah terlihat, menurut rekaman audio yang diperoleh Associated Press.

Pengendali lalu lintas udara membuat panggilan radio lagi ke PAT 25 detik kemudian, dengan mengatakan, "PAT 25 melewati belakang CRJ."

Tidak ada respons dari helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat yang terekam dari situs pelacakan penerbangan mana pun, menurut Associated Press, dan beberapa saat kemudian, kedua pesawat itu saling bertabrakan.

Sementara itu, transponder radio pesawat berhenti memancarkan sinyal di tengah Sungai Potomac dan sekitar 2.400 kaki sebelum landasan pacu.

Pesawat mendekati Landasan Pacu 33 sekitar pukul 9 malam waktu setempat.

Menurut pernyataan dari American Airlines, ada 60 penumpang dan empat awak di dalam jet tersebut. Menurut CNN, helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS membawa tiga tentara.

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa pesawat yang terlibat dalam insiden malam ini adalah helikopter UH-60 milik Angkatan Darat dari Fort Belvoir, Virginia. Kami tengah bekerja sama dengan pejabat setempat dan akan memberikan informasi tambahan begitu tersedia," kata seorang pejabat Angkatan Darat AS kepada media tersebut dalam sebuah pernyataan.

Setidaknya 18 mayat berhasil diangkat dari air, kata seorang pejabat polisi kepada CBS News. Namun, Departemen Kepolisian Metropolitan belum mengonfirmasi secara terbuka adanya korban jiwa.

FAA dan NTSB akan melakukan penyelidikan, dengan NTSB yang memimpin.

Bandara Nasional Reagan mengatakan bahwa "semua lepas landas dan pendaratan telah dihentikan di DCA."

Selain itu, American Airlines menyediakan saluran telepon khusus bagi keluarga penumpang untuk melapor.

"Jika Anda yakin ada keluarga di dalam Penerbangan 5342, hubungi American Airlines bebas pulsa di 800-679-8215," demikian bunyi pernyataan tersebut.

"Mereka yang menelepon dari luar AS dapat mengunjungi news.aa.com untuk nomor telepon tambahan. Anggota keluarga di Kanada, Puerto Riko, atau Kepulauan Virgin AS dapat menghubungi langsung 800-679-8215.

Presiden Donald Trump mengeluarkan pernyataan: “Saya telah diberi pengarahan lengkap tentang kecelakaan mengerikan yang baru saja terjadi di Bandara Nasional Reagan. Semoga Tuhan memberkati jiwa mereka. Terima kasih atas kerja keras yang dilakukan oleh para penanggap pertama kami. Saya memantau situasi dan akan memberikan informasi lebih rinci jika ada yang perlu disampaikan.”

Wakil Presiden JD Vance meminta doa untuk X. "Mohon panjatkan doa untuk semua yang terlibat dalam tabrakan udara di dekat bandara Reagan malam ini. Kami memantau situasi, tetapi untuk saat ini mari kita berharap yang terbaik," tulisnya. (*)