Jangan Salah Kaprah, Inilah Bedanya Habib dan Sayyid

M. Habib Saifullah | Jum'at, 31/01/2025 17:15 WIB
Jangan Salah Kaprah, Inilah Bedanya Habib dan Sayyid Iustrasi - Perbedaan antara gelar Habib dan Sayyid (Foto: Nu Online)

Katakini.com - Dalam tradisi Islam, terutama di kalangan keturunan Nabi Muhammad SAW, terdapat berbagai gelar kehormatan yang sering digunakan, seperti Sayyid dan Habib. Kedua gelar ini memiliki makna yang berbeda, meskipun keduanya sama-sama merujuk pada keturunan Rasulullah.

Namun, dalam penggunaannya di berbagai wilayah, terdapat perbedaan mendasar antara Sayyid dan Habib, baik dari segi asal-usul, makna, maupun fungsi dalam masyarakat Muslim.

Kata Sayyid (السيد) dalam bahasa Arab berarti "Tuan" atau "Pemimpin". Dalam konteks Islam, Sayyid digunakan untuk menyebut keturunan Nabi Muhammad SAW dari putrinya, Fatimah Az-Zahra.

Gelar ini digunakan secara luas di berbagai negara Islam, terutama di wilayah Timur Tengah, Asia Selatan (India, Pakistan, dan Bangladesh), serta di beberapa wilayah Afrika. Sayyid sering kali dianggap sebagai bagian dari keluarga Rasulullah (Ahlul Bait), yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam.

Sementara itu, Habib (الحبيب) secara harfiah berarti "yang tercinta". Dalam konteks Islam, Habib adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada ulama atau pemuka agama yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW.

Gelar Habib lebih banyak digunakan di kalangan Alawiyyin, yaitu keturunan Nabi yang berasal dari Yaman dan kemudian menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Afrika Timur. Para Habib sering dianggap sebagai ulama atau pemimpin spiritual dalam komunitas Muslim, khususnya di kalangan pengikut Ahlul Bait.

Meskipun baik Sayyid maupun Habib sama-sama merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW, terdapat perbedaan dari segi asal usul mereka. Sayyid umumnya digunakan untuk keturunan Imam Hasan, terutama di wilayah Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika Utara, sementara Habib lebih banyak digunakan oleh keturunan Imam Husain, khususnya yang berasal dari Hadramaut, Yaman.

Dengan kata lain, Sayyid lebih umum digunakan secara luas oleh semua keturunan Nabi, sedangkan Habib lebih spesifik untuk para keturunan Husain yang memiliki peran sebagai ulama atau pemuka agama.

Perbedaan utama lainnya terletak pada peran dan fungsi sosial dari Sayyid dan Habib dalam masyarakat Islam. Sayyid lebih bersifat sebagai gelar garis keturunan, yang menandakan bahwa seseorang adalah bagian dari keluarga Rasulullah SAW.

Sayyid tidak selalu harus berperan sebagai ulama atau pemimpin agama. Banyak Sayyid yang berprofesi dalam berbagai bidang, baik itu sebagai akademisi, pemimpin politik, atau masyarakat biasa.

Sementara Habib, di sisi lain, lebih berfungsi sebagai gelar kehormatan untuk ulama keturunan Nabi yang aktif dalam dakwah dan pembinaan umat. Habib biasanya memiliki peran sebagai pemimpin spiritual, pendakwah, dan guru agama dalam komunitas Muslim.

Misalnya, di Indonesia, Habib dikenal sebagai ulama dan pemimpin komunitas Muslim, seperti Habib Luthfi bin Yahya dan Habib Umar bin Hafidz dari Yaman, yang memiliki pengaruh besar dalam dunia Islam.

Selain Sayyid dan Habib, ada juga gelar Syarif dan Syarifah, yang memiliki hubungan erat dengan garis keturunan Nabi. Syarif digunakan untuk keturunan Nabi dari jalur Husain (mirip dengan Habib, tetapi lebih umum digunakan di Arab). Syarifah adalah gelar untuk perempuan keturunan Nabi, baik dari jalur Hasan maupun Husain.

Dengan kata lain, Sayyid dan Syarif memiliki kesamaan dalam menunjukkan garis keturunan Nabi, sedangkan Habib lebih mengacu pada ulama dari keturunan Nabi.