• News

Teleskop yang Berbasis di Chili akan Pelajari Eksoplanet dan Awal Semesta

Yati Maulana | Minggu, 02/02/2025 04:04 WIB
Teleskop yang Berbasis di Chili akan Pelajari Eksoplanet dan Awal Semesta Pemandangan lokasi tempat European Southern Observatory membangun teleskop optik terbesar di dunia di atas gunung di gurun Atacama di Chili, 26 Januari 2025. REUTERS

CERRO ARMAZONES - Puluhan kotak berisi cermin ditempatkan di sepanjang bukit gurun terpencil di Chili utara saat para pekerja membuat kemajuan dalam pembangunan Teleskop Sangat Besar, yang direncanakan sebagai salah satu observatorium astronomi paling canggih yang pernah dibangun.

Teleskop, yang saat ini sekitar 60% selesai, dimaksudkan untuk mencari bukti kehidupan potensial di planet-planet di luar tata surya kita - yang disebut eksoplanet - dan melihat kembali ke masa lalu untuk mencari bintang-bintang dan galaksi-galaksi paling awal di alam semesta. Pengamatan ilmiah pertamanya diharapkan pada akhir tahun 2028.

Ini adalah proyek senilai 1,45 miliar euro ($1,51 miliar) dari organisasi penelitian antarpemerintah European Southern Observatory.

"Ini akan berdampak pada hampir semua bidang astronomi. Kita akan dapat melihat bagaimana galaksi pertama terbentuk di awal alam semesta, bintang-bintang pertama," kata astrofisikawan Itziar de Gregorio, perwakilan European Southern Observatory di Chili.

"Kita akan melihat dengan sangat rinci, dan mengkarakterisasi bintang-bintang yang berada di galaksi lain - dan, yang terpenting, benar-benar maju dalam pemahaman kita tentang dunia lain yang berada di sekitar bintang lain. Secara khusus, kita akan mempelajari atmosfer dunia di sekitar bintang lain untuk melihat apakah ada tanda-tanda kehidupan," tambah de Gregorio.

Kotak-kotak tersebut akan dirakit menjadi satu cermin raksasa yang ukurannya sekitar 1-1/2 kali ukuran Gerbang Brandenburg di Berlin. Cermin utama teleskop akan berukuran sekitar 39,3 meter (130 kaki), yang terdiri dari 798 bagian.

Lokasinya berada di tengah Gurun Atacama yang gersang, yang dianggap sebagai salah satu tempat terbaik di Bumi untuk astronomi. Teleskop tersebut terletak di Bukit Armazones, sekitar 3.050 meter (10.000 kaki) di atas permukaan laut dan terletak sekitar 1.000 kilometer (620 mil) di utara ibu kota Chili.

Teleskop tersebut diharapkan menjadi fasilitas optik-inframerah terbesar di dunia selama beberapa dekade.

Cerminnya sudah siap dan menunggu pemasangan.

"Ini merupakan tantangan besar," kata Tobias Muller, manajer perakitan, integrasi, dan verifikasi teleskop tersebut.

"Teleskop adalah sistem yang sangat kompleks, tidak hanya terdiri dari satu cermin, tetapi beberapa cermin dengan kompleksitas yang berbeda," Muller menambahkan.