Katakini.com - Hari Hijab Sedunia atau World Hijab Day diperingati setiap tanggal 1 Februari di berbagai negara sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap perempuan Muslim yang mengenakan hijab.
Hari ini menjadi momen penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hijab serta menumbuhkan kesadaran akan hak perempuan dalam memilih pakaian sesuai dengan keyakinannya. Sejak pertama kali diinisiasi, Hari Hijab Sedunia telah menjadi gerakan global yang mengajak semua orang, baik Muslim maupun non-Muslim, untuk lebih memahami makna hijab dalam Islam.
Latar belakang munculnya Hari Hijab Sedunia berawal dari pengalaman banyak wanita Muslim yang menghadapi diskriminasi dan stereotip negatif karena mengenakan hijab. Dalam beberapa kasus, perempuan berhijab mengalami perlakuan tidak adil, mulai dari pelecehan verbal hingga pembatasan akses ke pendidikan dan pekerjaan.
Kondisi tersebut mendorong perlunya sebuah gerakan yang dapat meningkatkan pemahaman serta menghormati hak setiap individu dalam menentukan pilihan berpakaian tanpa adanya tekanan atau diskriminasi.
Hari Hijab Sedunia pertama kali diprakarsai oleh seorang aktivis Muslimah asal Amerika Serikat bernama Nazma Khan pada tahun 2013. Nazma Khan, yang berasal dari Bangladesh tetapi tumbuh di New York, mengalami berbagai bentuk diskriminasi sejak kecil karena mengenakan hijab.
Ia kerap menghadapi ejekan dan perlakuan tidak menyenangkan, terutama setelah peristiwa 9/11 yang meningkatkan Islamofobia di beberapa negara Barat. Dari pengalaman pribadinya inilah, ia menggagas Hari Hijab Sedunia sebagai gerakan global untuk meningkatkan toleransi dan saling pengertian antarbudaya.
Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk menghapus kesalahpahaman tentang hijab dan mempromosikan kebebasan berpakaian. Gerakan ini tidak hanya mengajak perempuan Muslim untuk bangga mengenakan hijab, tetapi juga mengundang perempuan non-Muslim untuk mencoba mengenakan hijab selama sehari.
Dengan cara ini, mereka dapat lebih memahami bagaimana rasanya menjadi seorang perempuan berhijab dan mengenali nilai-nilai yang melatarbelakangi penggunaannya.
Seiring berjalannya waktu, Hari Hijab Sedunia semakin dikenal luas dan mendapatkan dukungan dari berbagai negara. Lebih dari 140 negara telah ikut berpartisipasi dalam peringatan ini dengan mengadakan berbagai acara seperti diskusi, seminar, serta kampanye media sosial.
Banyak komunitas Muslim dan organisasi hak asasi manusia turut serta dalam gerakan ini untuk mendukung kebebasan perempuan dalam berpakaian serta menentang diskriminasi terhadap hijab.
Meskipun mendapat banyak dukungan, Hari Hijab Sedunia juga menghadapi beberapa kritik. Beberapa pihak berpendapat bahwa hijab seharusnya menjadi pilihan pribadi dan tidak perlu dipromosikan secara khusus.
Namun, bagi banyak perempuan Muslim, gerakan ini bukan sekadar promosi hijab, melainkan perjuangan hak untuk mengenakan hijab tanpa tekanan atau diskriminasi. Selain itu, gerakan ini juga menjadi wadah untuk melawan Islamofobia dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya toleransi beragama.