• News

Mendikdasmen Sebut Lagu Anak Bukan Sekadar Hiburan, Tetapi...

Agus Mughni Muttaqin | Minggu, 02/02/2025 20:52 WIB
Mendikdasmen Sebut Lagu Anak Bukan Sekadar Hiburan, Tetapi... Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti memberi keterangan pers terkait Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, di Jakarta, Jumat (Foto: Agus Mughni/Katakini.com)

JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menekankan bahwa lagu anak memiliki peran strategis dalam dunia pendidikan, khususnya dalam membentuk karakter serta mengembangkan kecerdasan anak usia dini. 

“Lagu anak bukan sekadar hiburan, tetapi juga merupakan bagian dari pembelajaran yang dapat membantu anak memahami berbagai konsep dengan cara yang menyenangkan. Lagu yang sesuai dengan usia mereka dapat menanamkan nilai-nilai positif, meningkatkan daya ingat, serta melatih keterampilan bahasa dan sosial,” ujar Menteri Mu’ti.

Hal itu disampaikan Mendikdasmen pada peluncuran album Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (KICAU) dalam rangkaian kegiatan Pagi Ceria Car Free Day di Jakarta, pada Minggu (2/2).

Disebutkan bahwa peluncuran KICAU bertujuan mengembangkan kembali budaya lagu anak sebagai media pembelajaran yang edukatif dan sesuai dengan perkembangan usia anak.

Lebih lanjut, Menteri Mu’ti menyampaikan keprihatinannya terhadap menurunnya jumlah dan popularitas lagu anak di Indonesia.

“Saat ini, kita melihat banyak anak-anak yang lebih sering menyanyikan lagu-lagu yang sebenarnya ditujukan untuk orang dewasa. Hal ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk menghadirkan kembali lagu-lagu anak yang berkualitas, mendidik, dan sesuai dengan tahap perkembangan mereka,” kata dia.

Sebagai solusi terhadap fenomena tersebut, Kemendikdasmen menginisiasi program KICAU sebagai wadah bagi para pendidik PAUD dan guru TK untuk menciptakan lagu-lagu pembelajaran yang inovatif, menarik, dan relevan dengan kebutuhan anak usia dini.

Pelaksanaan program ini mencakup beberapa tahap, mulai dari penyusunan pedoman, publikasi dan pendaftaran peserta, proses seleksi, hingga unjuk karya pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN).

Sepuluh lagu terbaik akan dipublikasikan secara luas, sementara tiga lagu terbaik akan mendapatkan aransemen profesional serta diproduksi dalam bentuk video klip.

Selain peluncuran album KICAU, kegiatan Pagi Ceria Car Free Day juga memperkenalkan Senam Anak Indonesia Hebat, yang merupakan bagian dari Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.

Senam ini digagas sebagai upaya unyuk membiasakan gaya hidup sehat sejak dini dan diterapkan dalam rutinitas di lingkungan pendidikan. Program ini sudah diluncurkan, dan surat edaran tentang pembiasaan serta Pagi Ceria telah diterbitkan oleh Kemendikdasmen.

Menteri Mu’ti menekankan bahwa kebiasaan aktif seperti ini perlu didukung oleh seluruh elemen masyarakat.

“Anak-anak yang sehat dan bugar akan lebih siap menerima pembelajaran. Senam ini tidak hanya membantu meningkatkan kesehatan fisik, tetapi juga melatih kedisiplinan serta membangun kebiasaan baik sejak dini,” jelasnya.

Kemendikdasmen mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk guru, orang tua, serta masyarakat luas, untuk berperan aktif dalam mendukung keberlanjutan lagu anak dan kebiasaan hidup sehat bagi generasi penerus.

“Kami berharap para guru dan orang tua dapat lebih sering memperdengarkan lagu-lagu anak, mengadakan kegiatan menyanyi dan mencipta lagu anak di lingkungan sekolah maupun di rumah, serta mendorong musisi dan pendidik untuk terus berinovasi dalam menciptakan lagu-lagu yang edukatif dan menarik bagi anak-anak kita,” pungkas Menteri Mu’ti.