Katakini.com - Sarapan merupakan satu waktu makan yang sangat penting dalam sehari. Makan pagi tidak hanya memberikan energi untuk memulai aktivitas, tetapi juga berperan dalam menjaga metabolisme tubuh dan keseimbangan gula darah. Namun, banyak orang yang masih bingung mengenai waktu sarapan yang paling tepat agar kesehatan semakin maksimal.
Melansir dari berbagai sumber, para ahli gizi menyarankan bahwa waktu terbaik untuk sarapan adalah sekitar satu jam setelah bangun tidur, atau lebih tepatnya antara pukul 06.00 hingga 09.00 pagi. Rentang waktu ini dianggap ideal karena membantu tubuh mengatur kadar gula darah setelah semalaman berpuasa.
Jika sarapan dilakukan terlalu siang, tubuh bisa mengalami penurunan energi yang drastis, menyebabkan rasa lemas, sulit berkonsentrasi, dan meningkatkan keinginan untuk makan berlebihan pada siang hari.
Selain itu, sarapan yang terlalu pagi, seperti sebelum pukul 06.00, mungkin kurang efektif bagi sebagian orang, terutama jika mereka tidak merasa lapar setelah bangun tidur.
Tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi setelah tidur malam, dan bagi beberapa orang, minum segelas air putih atau teh hangat terlebih dahulu dapat membantu sistem pencernaan bersiap untuk menerima makanan. Oleh karena itu, jika kamu merasa tidak bisa langsung makan setelah bangun, cobalah menunggu sekitar 30-60 menit sebelum mulai sarapan.
Pemilihan waktu sarapan juga perlu disesuaikan dengan pola aktivitas harian. Bagi mereka yang berolahraga di pagi hari, dianjurkan untuk makan sesuatu yang ringan, seperti pisang atau roti gandum, sekitar 30 menit sebelum berolahraga untuk menghindari kelelahan.
Setelah berolahraga, tubuh memerlukan nutrisi untuk pemulihan, sehingga makan pagi yang lebih lengkap dengan protein, serat, dan karbohidrat kompleks sebaiknya dilakukan maksimal satu jam setelah berolahraga.
Selain jam makan, kualitas sarapan juga berpengaruh besar pada kesehatan. Sarapan yang sehat sebaiknya terdiri dari kombinasi protein (telur, susu, yogurt, atau kacang-kacangan), serat (buah-buahan dan sayuran), serta karbohidrat kompleks (roti gandum atau oatmeal).
Hindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, yang kemudian diikuti oleh penurunan energi drastis.