Katakini.com - Berjemur di bawah sinar matahari merupakan salah satu aktivitas sederhana namun memiliki segudang manfaat bagi kesehatan.
Meski sering kali dihindari karena takut kulit menjadi gelap atau kepanasan, sinar matahari sebenarnya adalah sumber energi alami yang bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, bahkan membantu tubuh memproduksi vitamin yang sangat dibutuhkan.
Tapi perlu diingat, berjemur tidak boleh asal-asalan. Kalau tidak tahu waktu yang tepat, bukannya sehat, malah bisa jadi `gosong` di bawah terik matahari.
Seperti diketahui, matahari merupakan pabrik vitamin D terbaik yang diberikan secara cuma-cuma oleh alam. Tubuh manusia memiliki kemampuan ajaib untuk memproduksi vitamin D sendiri saat kulit terpapar sinar matahari.
Vitamin D ini sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan bahkan mengurangi risiko penyakit kronis seperti osteoporosis dan penyakit jantung.
Bahkan sinar matahari bisa pun menjadi ‘antidepresan alami’. Matahari membantu tubuh meningkatkan produksi serotonin, yaitu hormon kebahagiaan.
Itulah sebabnya, orang yang kurang terpapar sinar matahari, terutama di daerah dengan musim dingin panjang, lebih rentan mengalami Seasonal Affective Disorder (SAD)—alias gangguan mood karena kurangnya cahaya matahari.
Selain itu, matahari bisa membantu mengatur ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh yang mengontrol siklus tidur dan bangun.
Paparan matahari di pagi hari bisa membantu tubuh lebih segar di siang hari dan lebih mudah mengantuk saat malam tiba. Jadi, jika kamu tipe manusia kelelawar yang sulit tidur, mungkin saatnya berjemur lebih sering.
Lebih dari itu, paparan sinar matahari dalam jumlah yang cukup dapat membantu tubuh meningkatkan produksi sel darah putih, yang bertugas melawan infeksi. Dengan kata lain, berjemur bisa menjadi ‘booster’ alami untuk kekebalan tubuh, membantu melawan berbagai penyakit, dan membuat Anda tidak gampang masuk angin atau flu.
Tidak cukup disitu saja, berjemur dalam durasi dan waktu yang tepat, bahkan bisa membantu mengatasi beberapa masalah kulit, seperti psoriasis, eksim, dan jerawat.
Matahari memiliki efek antiinflamasi yang bisa membantu meredakan peradangan pada kulit. Namun, jangan berjemur terlalu lama, karena efek sampingnya bisa berbalik jadi kulit terbakar atau bahkan meningkatkan risiko kanker kulit.
Waktu berjemur terbaik yaitu pada pagi hari yang berkisar antara pukul 07.00-09.00 WIB. Matahari di pagi hari memiliki UVB dalam jumlah cukup yang membantu produksi vitamin D tanpa risiko tinggi terhadap kulit.
Sinar matahari di pagi hari juga lebih lembut, sehingga kecil kemungkinan menyebabkan kulit terbakar atau merusak jaringan kulit.
Selain itu, jika anda tidak sempat berjemur di pagi hari, alternatif lainnya ialah berjemur di sore hari. Pada jam ini, intensitas sinar ultraviolet (UV) sudah menurun, sehingga lebih aman untuk kulit.
Namun, manfaat produksi vitamin D tidak seefektif berjemur di pagi hari, jadi tetap usahakan berjemur saat pagi jika memungkinkan.