JAKARTA - Ozzy Osbourne tidak dapat berjalan lagi karena kesehatannya terus terganggu oleh penyakit Parkinson.

Pada 5 Februari, Sharon Osbourne (72) berbicara kepada The Sun tentang perjuangan suaminya melawan penyakit tersebut sambil berbagi kegembiraannya bahwa Ozzy Osbourne (76) akan bersatu kembali dengan Black Sabbath untuk pertama kalinya dalam 20 tahun untuk konser terakhirnya pada bulan Juli.

"Dia sangat gembira bisa kembali dan sangat emosional mengenai hal ini," katanya.

"Parkinson adalah penyakit progresif. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Penyakit ini menyerang berbagai bagian tubuh dan juga kakinya," imbuhnya. "Namun, suaranya masih sebagus sebelumnya."

Ozzy Osbourne membahas kondisi kesehatannya di acara radio SiriusXM miliknya, demikian dilaporkan media tersebut.

“Saya telah mencapai tahun 2025,” katanya. “Saya tidak bisa berjalan, tetapi tahukah Anda apa yang saya pikirkan selama liburan? Terlepas dari semua keluhan saya, saya masih hidup.”

"Saya mungkin mengeluh karena tidak bisa berjalan, tetapi saya melihat ke depan dan ada orang-orang yang tidak melakukan setengah dari apa yang saya lakukan dan tidak berhasil," tambahnya.

Sharon Osbourne kemudian mengatakan kepada RadioX bahwa Ozzy Osbourne harus bekerja sama dengan seorang fisioterapis setiap hari untuk menjaga otot-ototnya tetap bergerak.

"Dia baik-baik saja," tambahnya, "...sempurna seperti yang Anda harapkan dari penyakit Parkinson."

Ozzy Osbourne didiagnosis menderita Parkinson pada tahun 2003. Dan setelah operasi tulang belakangnya yang keempat pada bulan September 2023, rocker Black Sabbath itu berfokus pada kesehatan dan mobilitasnya.

Selama episode The Osbournes Podcast tahun lalu, Ozzy Osbourne mencatat banyaknya operasi yang dialaminya berdampak buruk pada dirinya.

"Besok saya akan menjalani operasi terakhir di leher saya," katanya saat itu.

"Itu akan menjadi operasi terakhir karena saya tidak bisa melakukannya lagi. Terlepas dari bagaimana hasilnya besok, saya tidak akan melakukannya lagi. Saya tidak bisa."

"Kaki saya terasa seperti diikat batu bata saat berjalan," akunya.

"Hari ini saya naik ke atas dan ke bawah untuk pertama kalinya setelah sekian lama, dan kaki saya terasa seperti memakai sepatu selam saat berjalan. Saya rasa itu karena saraf saya... Lalu saya berpikir, mungkin saya perlu berdiri dan berjalan mengelilingi blok beberapa kali."

Penyanyi "Crazy Train" itu juga mengatakan kepada para kritikus untuk "pergi saja" ketika berbicara tentang perjuangannya melawan penyakit yang dideritanya baru-baru ini, dan memastikan bahwa "saya masih jauh dari kata menyerah." (*)