• Ototekno

Mengenal Istilah Lane Hogger yang Suka Bikin `Naik Darah`

M. Habib Saifullah | Sabtu, 08/02/2025 11:26 WIB
Mengenal Istilah Lane Hogger yang Suka Bikin `Naik Darah` Ilustrasi lane hogger (Foto: Unsplash/Surya Putra)

Katakini.com - Jika kamu sering berkendara di jalan raya, mungkin pernah mendengar seseorang berteriak, "Itu lane hogger" atau melihat pengendara lain menggunakan gestur untuk menyuruh kendaraan di depannya berpindah jalur.

Atau justru kamu jadi salah satu orang yang melakukan hal tersebut?

Dalam lalu lintas, istilah "lane hogger" merujuk pada pengendara yang terus-menerus menguasai satu jalur, terutama jalur kanan, tanpa alasan yang jelas.

Kebiasaan ini sering terjadi di jalan raya dan jalan tol, di mana jalur kanan seharusnya digunakan untuk mendahului. Sayangnya, banyak pengemudi yang tidak menyadari bahwa perilaku ini bisa menyebabkan kemacetan dan membahayakan pengguna jalan lainnya.

Fenomena lane hogger sering kali disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap aturan lalu lintas atau ketidakpedulian terhadap pengendara lain.

Banyak yang merasa nyaman berkendara di jalur kanan tanpa menyadari bahwa mereka menghambat laju kendaraan lain di belakangnya.

Padahal, di banyak negara, termasuk Indonesia, tindakan ini bisa dikenakan sanksi karena melanggar aturan penggunaan jalur di jalan raya.

Dampak dari kebiasaan lane hogging cukup signifikan. Salah satu akibatnya adalah terhambatnya arus lalu lintas karena kendaraan lain tidak dapat mendahului dengan lancar.

Selain itu, kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan, terutama ketika pengemudi lain terpaksa melakukan manuver mendadak untuk menyalip. Di jalan tol, kebiasaan ini bisa memperparah kemacetan, terutama saat lalu lintas sedang padat.

Untuk menghindari menjadi lane hogger, pengendara sebaiknya memahami aturan penggunaan jalur dengan baik. Jika tidak sedang mendahului, sebaiknya segera kembali ke jalur kiri agar tidak menghambat kendaraan yang lebih cepat.

Selain itu, penting untuk memperhatikan rambu dan marka jalan, yang biasanya memberikan petunjuk terkait jalur yang boleh digunakan.

Selain itu, pengendara juga harus aktif menggunakan spion untuk memastikan apakah ada kendaraan lain yang ingin mendahului. Jika melihat ada kendaraan di belakang yang lebih cepat, segera beri jalan dan pindah ke jalur yang lebih lambat.

Mengemudi dengan kesadaran penuh dan menghormati hak pengguna jalan lain adalah bagian dari etika berkendara yang baik.