Katakini.com - Diabetes merupakan penyakit yang memengaruhi cara tubuh mengolah gula darah (glukosa), yang digunakan sumber energi utama bagi tubuh. Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Salah satu gejala yang sering dialami oleh penderita diabetes, terutama pada tahap awal atau ketika tidak terkontrol, adalah penurunan berat badan yang drastis.
Banyak orang bertanya-tanya, mengapa diabetes bisa menyebabkan seseorang menjadi kurus meskipun asupan makanan tidak berkurang, bahkan dalam beberapa kasus, nafsu makan justru meningkat?
Alasan utama mengapa diabetes bisa menyebabkan penurunan berat badan adalah gangguan dalam penggunaan glukosa sebagai sumber energi. Pada kondisi normal, tubuh menggunakan hormon insulin untuk membantu sel menyerap glukosa dari darah dan mengubahnya menjadi energi.
Namun, pada penderita diabetes, produksi insulin terganggu (diabetes tipe 1) atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif (diabetes tipe 2). Akibatnya, glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel dan tetap berada dalam darah, menyebabkan kadar gula darah meningkat.
Karena sel-sel tubuh tidak mendapatkan cukup energi dari glukosa, tubuh mulai mencari sumber energi alternatif. Salah satu cara yang dilakukan adalah memecah cadangan lemak dan protein dari otot untuk dijadikan energi.
Proses ini menyebabkan tubuh kehilangan berat badan dengan cepat, bahkan jika penderita tetap mengonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup. Pada kasus diabetes tipe 1 yang tidak terkontrol, penurunan berat badan bisa terjadi dalam waktu singkat dan cukup drastis.
Selain itu, pembuangan glukosa berlebih melalui urin juga berkontribusi pada penurunan berat badan. Ketika kadar gula dalam darah terlalu tinggi, ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring dan membuang kelebihan gula melalui urin.
Proses ini menyebabkan sering buang air kecil (poliuria) dan kehilangan banyak cairan serta kalori. Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi, yang juga bisa membuat tubuh tampak lebih kurus dan lemah.
Diabetes juga bisa mempengaruhi metabolisme tubuh, sehingga makanan yang dikonsumsi tidak diolah dengan baik menjadi energi. Dalam beberapa kasus, penderita diabetes mengalami peningkatan nafsu makan (polifagia) karena tubuh merasa kekurangan energi, tetapi meskipun makan lebih banyak, berat badan tetap menurun.
Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat menyimpan atau memanfaatkan energi dari makanan dengan efektif, sehingga hanya mengandalkan cadangan lemak dan protein sebagai sumber energi utama.
Jika diabetes tidak dikendalikan dengan baik, penurunan berat badan yang ekstrem dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kelemahan otot, gangguan pada organ tubuh, hingga malnutrisi.
Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita diabetes untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dengan pola makan yang sehat, pengobatan yang tepat, dan gaya hidup aktif.
Jika mengalami penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat sebelum kondisi semakin memburuk.