PARIS - Ukraina dan Eropa tidak boleh dikecualikan dari pembicaraan damai di masa mendatang tentang perang Ukraina, Menteri Luar Negeri Kyiv Andrii Sybiha mengatakan kepada surat kabar Le Monde dalam sebuah wawancara yang dirilis pada hari Kamis.
Para pemimpin Eropa berebut, buka tab baru untuk mencoba mendapatkan tempat di meja perundingan dalam pembicaraan damai Ukraina setelah Presiden AS Donald Trump berbicara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mengumumkan dimulainya negosiasi.
"Tidak ada yang dapat didiskusikan tentang Ukraina tanpa Ukraina atau tentang Eropa tanpa Eropa," kata Sybiha.
Ia mengatakan keanggotaan Ukraina di NATO tetap menjadi cara termurah bagi aliansi transatlantik untuk menjamin keamanan negara itu sendiri, dan tidak boleh ada kompromi yang merugikan integritas teritorial atau kedaulatan Ukraina.
"Kami menginginkan kesepakatan yang lengkap. Ini demi kepentingan Amerika Serikat. Dengan kepemimpinan Trump, dengan komitmen Eropa yang kuat dan persatuan Eropa, kami memiliki kesempatan untuk memberikan dorongan baru bagi proses ini. Namun sejauh yang saya ketahui, sekutu Amerika kami belum menyelesaikan rencana mereka," tambahnya.
Putin dan Trump berbicara melalui telepon selama lebih dari satu jam pada hari Rabu. Trump kemudian mengumumkan dimulainya negosiasi dan mengatakan tidak praktis bagi Ukraina untuk mendapatkan keanggotaan NATO, sesuatu yang telah dicari Kyiv sebagai jaminan keamanan masa depannya.
"Semua sekutu kami telah mengatakan bahwa jalur Ukraina menuju NATO tidak dapat diubah. Prospek ini ada dalam konstitusi kami. Ini demi kepentingan strategis kami," kata Sybiha.
Langkah Trump telah mengirimkan gelombang kejut ke ibu kota negara-negara Eropa, yang bersikeras memegang peranan penting dalam perundingan perdamaian karena penyelesaian apa pun di Ukraina, yang dilanda invasi besar-besaran Rusia tiga tahun lalu, akan berdampak pada keamanan mereka sendiri.