• Gaya Hidup

Sudah Diet Berat Badan Tak Turun, Ini Alasannya

M. Habib Saifullah | Sabtu, 15/02/2025 13:22 WIB
Sudah Diet Berat Badan Tak Turun, Ini Alasannya Ilustrasi no diet (FOTO: FPJ)

Katakini.com - Banyak orang mengalami kesulitan dalam menurunkan berat badan meskipun sudah mencoba berbagai metode, seperti diet ketat dan olahraga rutin. Namun, angka di timbangan sering kali tetap tidak bergerak atau bahkan naik kembali.

Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi metabolisme, pola makan, serta kebiasaan sehari-hari yang mungkin tanpa disadari justru menghambat penurunan berat badan.

Salah satu penyebab utama sulitnya menurunkan berat badan adalah pola makan yang tidak seimbang. Banyak orang yang berpikir bahwa dengan mengurangi jumlah makan secara drastis, berat badan akan cepat turun. Padahal, ketika tubuh kekurangan kalori dalam jumlah besar, metabolisme justru melambat sebagai bentuk respons terhadap kondisi kelaparan.

Selain itu, konsumsi makanan olahan yang tinggi gula dan lemak trans juga dapat membuat tubuh menyimpan lebih banyak lemak, meskipun jumlah makanan yang dikonsumsi tampak lebih sedikit.

Kurangnya aktivitas fisik juga menjadi faktor utama yang sering diabaikan. Tidak hanya olahraga teratur yang penting, tetapi juga aktivitas sehari-hari seperti berjalan kaki, berdiri lebih lama, atau mengurangi waktu duduk.

Ketika seseorang lebih banyak duduk atau kurang bergerak, pembakaran kalori akan semakin berkurang, yang pada akhirnya membuat berat badan lebih sulit turun. Bahkan jika seseorang sudah rutin berolahraga tetapi masih banyak duduk sepanjang hari, efek dari olahraga tersebut bisa tidak maksimal.

Faktor hormonal juga berperan besar dalam menentukan keberhasilan program penurunan berat badan. Ketidakseimbangan hormon seperti kortisol (hormon stres), insulin, dan hormon tiroid dapat menghambat metabolisme dan menyebabkan penumpukan lemak, terutama di area perut.

Stres yang tinggi juga bisa meningkatkan nafsu makan dan memicu kebiasaan makan emosional (emotional eating), di mana seseorang cenderung mengonsumsi makanan tinggi kalori sebagai respons terhadap tekanan emosional.

Kurang tidur juga bisa menjadi penghambat utama dalam menurunkan berat badan. Saat tubuh tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup, hormon yang mengatur rasa lapar seperti ghrelin dan leptinmenjadi tidak seimbang.

Akibatnya, seseorang lebih mudah merasa lapar dan cenderung menginginkan makanan tinggi karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi instan. Selain itu, kurang tidur juga dapat menyebabkan tubuh lebih banyak menyimpan lemak karena metabolisme melambat saat tubuh dalam kondisi lelah.

Selain faktor-faktor tersebut, adanya kondisi medis tertentu juga dapat menjadi penyebab berat badan susah turun. Gangguan tiroid seperti hipotiroidisme, resistensi insulin, serta sindrom ovarium polikistik (PCOS) pada wanita adalah beberapa kondisi yang bisa memperlambat metabolisme dan membuat lemak lebih sulit terbakar.

Dalam kasus seperti ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa tidak ada masalah kesehatan yang mendasari kesulitan menurunkan berat badan.