• News

Di Israel, Senator AS Tolak Rencana Trump Usir Warga Gaza

Yati Maulana | Rabu, 19/02/2025 17:05 WIB
Di Israel, Senator AS Tolak Rencana Trump Usir Warga Gaza Senator AS Lindsey Graham berbicara saat Kash Patel, calon direktur FBI, bersaksi di Capitol Hill di Washington, AS, 30 Januari 2025. REUTERS

TEL AVIV - Senator Republik AS Lindsey Graham menolak usulan Presiden Donald Trump untuk merebut Gaza dan memaksa keluar warga Palestina. Sementara Senator Demokrat Richard Blumenthal mengatakan ia berharap negara-negara Arab mengajukan alternatif yang bisa dilaksanakan.

Para anggota parlemen terkemuka itu termasuk dalam kelompok senator AS bipartisan yang sebelumnya bertemu di Tel Aviv dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang pada hari Minggu mengulangi dukungannya terhadap visi kontroversial Trump untuk Gaza.

Pejabat Israel telah mengikuti usulan Trump, dengan Menteri Pertahanan Israel Israel Katz memerintahkan militer untuk menyiapkan rencana yang akan memungkinkan warga Palestina di Gaza untuk pergi secara sukarela.

Namun Graham, sekutu lama Trump dan seorang Republikan penting di Kongres yang berpengaruh pada kebijakan luar negeri dan masalah keamanan nasional, mengatakan kepada wartawan bahwa Senat tidak memiliki keinginan yang kuat "bagi Amerika untuk mengambil alih Gaza dengan cara, bentuk, atau rupa apa pun."

Blumenthal hanya mengatakan rencana itu "tidak akan berhasil."

Usulan Trump telah dikecam secara luas oleh para pejabat Arab, sementara beberapa kritikus mengatakan bahwa usulan itu sama saja dengan pembersihan etnis. Netanyahu baru-baru ini pada hari Senin mengatakan bahwa warga Palestina di Gaza harus diberi pilihan untuk pergi.

Katz mengatakan pada hari Senin bahwa ia akan membentuk direktorat di dalam kementerian untuk keberangkatan sukarela warga Palestina dari Gaza.

"Satu hal yang telah dilakukan Presiden Trump, ia memulai diskusi yang sudah lama tertunda," kata Graham, dengan mengatakan bahwa negara-negara Arab telah "terbangun" untuk menemukan alternatif yang lebih baik bagi Gaza.

Para pejabat Saudi, Emirat, Yordania, dan Mesir diharapkan bertemu secepatnya bulan ini untuk membahas masa depan Gaza, dengan harapan dapat menyusun rencana untuk melawan usulan Trump yang telah mengguncang hampir semua ibu kota Arab setelah 16 bulan perang di Gaza.

Blumenthal mengatakan Raja Yordania Abdullah telah meyakinkannya bahwa negara-negara Arab akan mengajukan rencana yang mencakup normalisasi hubungan dengan Israel, penentuan nasib sendiri bagi warga Palestina, pengaturan pertahanan regional, dan keamanan bagi Israel.

"Jika komponen-komponen tersebut merupakan bagian dari rencana yang realistis, hal itu dapat menjadi pengubah permainan bagi kawasan tersebut," katanya.