JAKARTA - Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ariza Patria mengapresiasi berbagai pihak yang aktif berkontribusi dalam percepatan pembangunan desa.
Menurutnya, kemajuan desa tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan sinergi antara korporasi, BUMN, BUMD, sektor swasta, perguruan tinggi, pengusaha, komunitas, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
"Kami mengapresiasi hadirnya APUDSI yang menunjukkan kepedulian besar dalam membantu masyarakat desa. APUDSI berperan penting dalam menggali, mengelola, serta memasarkan berbagai potensi desa agar lebih berkembang dan memiliki daya saing,” kata Ariza Patria saat membuka kegiatan BRISI Talk BRI X Asosiasi Pelaku Usaha Desa Seluruh Indonesia (APUDSI) di Shangri-La Hotel Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Ariza menekankan bahwa keberadaan APUDSI tidak hanya membantu pemasaran produk-produk desa, tetapi juga berkontribusi dalam memperbesar, memperluas, serta mempercepat pengembangan potensi ekonomi desa.
Dengan adanya kolaborasi yang baik, produk-produk unggulan desa dapat dipasarkan di tingkat nasional hingga global, menjadikannya sebagai komoditas ekspor yang bernilai tinggi.
"Kita ingin produk desa semakin dikenal dan memiliki nilai tambah yang lebih besar. Dengan keterlibatan APUDSI, berbagai produk hasil bumi, kerajinan, dan inovasi desa lainnya bisa menembus pasar lebih luas, baik di dalam negeri maupun di mancanegara," kata dia.
Lebih lanjut, Ariza juga mengapresiasi keterlibatan Bank BRI dalam mendukung pengembangan desa. Saat ini, BRI telah membina sedikitnya 4.463 desa melalui berbagai program pemberdayaan dan dukungan finansial kepada koperasi, UMKM, serta BUM Desa.
"BRI merupakan salah satu bank yang memiliki jangkauan luas hingga ke pelosok desa dan secara konsisten memberikan dukungan nyata bagi pembangunan ekonomi desa. Kami berterima kasih atas komitmen BRI dalam membantu desa-desa berkembang melalui akses pembiayaan dan pembinaan," kata Wamendes PDT.
Ariza menegaskan bahwa percepatan pembangunan desa harus didukung oleh kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah di semua tingkatan, lembaga keuangan, akademisi, media, komunitas, asosiasi usaha, serta peran aktif tokoh-tokoh masyarakat, pejabat, dan para filantropis.
Sinergi ini diperlukan untuk menciptakan ekosistem pembangunan desa yang berkelanjutan dan inklusif.
"Kita harus bergerak bersama. Desa yang kuat akan menjadi fondasi bagi kemajuan bangsa. Dengan dukungan dari berbagai pihak, kita bisa mendorong desa-desa di Indonesia untuk tumbuh dan berkembang lebih pesat," kata Ariza.