• Oase

Alasan Awal Ramadan Bisa Berbeda Padahal Hilalnya Sama

M. Habib Saifullah | Jum'at, 21/02/2025 13:15 WIB
Alasan Awal Ramadan Bisa Berbeda Padahal Hilalnya Sama Ilustrasi pengamatan hilal (Foto: nusantaratv)

Katakini.com - Kedatangan bulan Ramadan hanya tinggal hitungan hari, namun ada yang menarik setiap momen bulan ramadan, khususnya muncul perbedaan awal Ramadan di Indonesia.

Kategori penampakan hilal, baik dalam hitungan (hisab) maupun pengamatan langsung (rukyat) menjadi simpul pembeda awal Ramadan di antara keputusan pemerintah dan antar organisasi masyarakat (ormas) di Indonesia.

Hilal sendiri merupakan bulan sabit pertama yang teramati seusai Magrib, kemunculannya menjadi awal bulan hijriah.

Kalender Hijriah, yang dipakai dalam penanggalan Islam, dihitung berdasarkan peredaran Bulan. Fasenya bermula dari bulan mati, sabit tipis, berkembang menjadi purnama, hingga kembali sabit dan hilang dari langit.

Hilal menjadi bukti paling kuat telah bergantinya periode fase Bulan. Dalam konteks awal bulan puasa, bulan sabit tipis ini menjadi bukti bergantinya bulan Syaban ke Ramadhan.

Perbedaan keputusan awal Ramadan ini karena adanya perbedaan dalam memahami dalil dan metode dalam pengambilan hukum. Ada yang menerapkan secara independen metodologi hisab dan ada yang menggunakan metode Rukyatul Hilal.

Pemerintah dalam hal ini sebagaimana tertuang dalam fatwa MUI No 2 Tahun 2004, menggunakan keduanya yaitu hisab dan rukyatul.

Hasil perhitungan hisab digunakan sebagai informasi awal, dan selanjutnya dikonfirmasi melalui mekanisme rukyat. Hasil hisab dan rukyat selanjutnya dibahas bersama dengan ormas Islam, duta besar negara sahabat, serta para pakar dalam Sidang Isbat.

Selain itu, sebagai penengah, pemerintah juga terus menginisiasi penggunaan metode “imkaan al-ru’yah” dan terus mensosialisasikan hal ini kepada seluruh ormas.

Karenanya, dengan metode yang berbeda terkadang timbul perbedaan hasil keputusan. Meski begitu, beda pendapat dalam Fikih itu biasa, sesuatu yang lumrah dan wajar terjadi.

Keywords :


Hilal Ramadan
.
Islam