JAKARTA – Pemerintah menggelar Operasi Pasar Pangan Murah di 4 000 titik di seluruh Indonesia, mulai besok, Senin (24/2/2025). Kegiatan menjelang Ramadhan 1446 H ini dilaksanakan sebagai komitmen pemerintah menghadirkan pangan yang lebih dekat ke masyarakat.
"Sebagai langkah strategis dalam menghadapi Ramadan, pemerintah akan menggelar Operasi Pasar Pangan Murah yang akan dimulai besok (24/2/2025). Ini bentuk kesiapan pemerintah dalam menjaga dan memastikan pasokan dan harga pangan," kata Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi saat meninjau kesiapan pelaksanaan Operasi Pasar Pangan Murah bersama Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pangan Kasan di Kantor Cabang Utama PT Pos Indonesia Jakarta Flora, di bilangan Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (23/2/2025).
"Besok mulai 24 Februari, sesuai keputusan rapat bersama Bapak Menko Pangan, Bapak Menteri Pertanian, dan ada juga Kementerian Perdagangan, semua kementerian lembaga yang terkait pangan, BUMN dan private sector, menggelar operasi pasar pangan murah. Kita akan siapkan hingga 4.000 titik lebih di seluruh Indonesia, seperti di Kantor Pos Indonesia, dan juga di 514 kabupaten/kota," sebutnya.
Arief menjelaskan bahwa gelaran Operasi Pasar Pangan Murah ini dimulai pada Senin 24 Februari 2025 dan berlangsung serentak di seluruh Indonesia dengan melibatkan stakeholder pangan kementerian dan lembaga, BUMN Pangan, asosiasi dan pelaku usaha pangan, serta pemerintah daerah.
"Operasi Pasar Pangan Murah ini memastikan masyarakat dapat memperoleh bahan pangan pokok dengan harga yang terjangkau, khususnya menjelang bulan Ramadan. Berbagai komoditas seperti beras, minyak goreng, gula, telur, daging ayam, daging sapi, serta aneka sayur dan buah akan tersedia dengan harga lebih rendah dibandingkan harga pasar," jelas Arief.
Adapun pangan pokok strategis selama operasi pasar yang diprioritaskan berupa 5 komoditas pangan yaitu Minyakita, bawang putih, gula konsumsi, daging kerbau beku, dan beras SPHP. Jenis pangan lain juga tetap disediakan. Sementara untuk periode pelaksanaan direncanakan mulai 24 Februari sampai H-3 Idulfitri 1446 Hijriah.
"Ini juga sesuai dengan perintah Bapak Presiden Prabowo agar masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri dapat memperoleh harga pangan pokok yang lebih murah. Jadi ini cara kita menurunkan dan menjaga ketersediaan, yakni dengan mendekatkan diri ke masyarakat sebagai konsumen. Insya Allah harga bisa terkendali," lanjutnya.
Lebih lanjut, Arief mengatakan akan mengupayakan operasi pasar dapat menyediakan harga di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi) dan HAP (Harga Acuan Penjualan) di tingkat konsumen.
"Jadi kita itu punya HET dan HAP. Nah ini kalau operasi pasar biasanya harganya di bawah itu. Ini yang kita harapkan, tentunya support dari seluruh pihak, termasuk swasta, asosiasi-asosiasi di bidang pangan. Jadi ada asosiasi minyak goreng, kemudian peternak layer ayam boiler, private sektor. Semuanya kita ajak terlibat dalam menjaga harga jelang Ramadan dan Lebaran ini," ujarnya.
Untuk diketahui, pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menetapkan arah kebijakan swasembada, salah satunya indeks Nilai Tukar Petani (NTP) di 2029 mendatang di kisaran 119 hingga 120. Dengan itu, pemerintah saat ini sangat serius mengungkit kesejahteraan kalangan petani.
Capaiannya sejauh ini, rerata NTP di 2024 berada di angka 119,62. Pada Desember 2024 merupakan catatan NTP bulanan tertinggi dengan angka 122,78. Rerata NTP 2024 tersebut mengalami peningkatan dibandingkan rerata NTP 2023 yang berada di 112,44. NTP juga tidak pernah kurang dari 100 poin sejak 4 tahun lalu, tepatnya sejak Juli 2020.
"Saya juga mengimbau kepada private sector, supaya harga ayam di gerai agar dijaga. Jangan terlalu jatuh. Ini agar para peternak yang livebird masih terjaga juga harganya. Kalau harga mereka di bawah Rp 17 ribu, kasihan peternaknya. Jadi kita upayakan jual dengan harga yang tidak menjatuhkan harga produsen," papar Arief.
Arief juga meminta peran aktif pemerintah daerah untuk dapat mengoordinasikan lokasi dan jadwal pelaksanaan Operasi Pasar Pangan Murah di wilayah masing-masing. Selain itu, BUMN seperti Perum Bulog, ID FOOD, dan PTPN akan turut serta dalam memastikan ketersediaan stok pangan yang memadai.
Kepada masyarakat luas, Arief mengimbau untuk dapat selalu berbelanja bijak dalam memenuhi kebutuhan pangan.
"Belanja bijak itu belanja seperlunya. Jadi kalau misalnya kebutuhan kita hanya 5 kg, terus belanjanya 20 kg, itu tidak bijak. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, karena ketersediaan pangan kita pastikan cukup dan aman," pungkas Arief.