JAKARTA - Berbagai upaya memperkuat jejaring internasional bagi para peneliti harus dilakukan sebagai bagian dari langkah mewujudkan keberlangsungan riset dalam mendukung sejumlah program prioritas demi pencapaian sejumlah target pembangunan nasional yang lebih baik.
"Untuk menjaga keberlangsungan riset di sejumlah sektor, upaya memperkuat jejaring dengan lembaga dan peneliti berskala global harus diupayakan demi mendorong perkembangan ilmu pengetahuan nasional dan proses pembangunan yang lebih baik," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/2).
Pada simposium internasional yang melibatkan para peneliti dan berlangsung hybrid di Universitas Gajah Mada, pekan lalu, Presiden JSPS Alumni Association of Indonesia (JAAI) periode 2023-2025 sekaligus Periset Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Puspita Lisdiyanti, mengungkapkan penyelenggaraan simposium skala internasional dapat memperkuat jejaring alumni para peneliti dan mitra di sejumlah negara untuk membangun kolaborasi, berbagi wawasan dalam sains, teknologi, dan inovasi untuk berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Selain itu, sejumlah program prioritas nasional juga membutuhkan dukungan riset yang baik seperti program kemandirian pangan, air dan energi, penguatan pendidikan, sains-teknologi, digitalisasi, pelestarian lingkungan, hilirisasi industri, pengembangan sumber daya maritim, serta pelestarian seni budaya dan peningkatan ekonomi kreatif.
Menurut Lestari, keberlangsungan riset harus mendapat perhatian serius dari para pemangku kepentingan sebagai bagian dari upaya antisipasi pada kondisi global di berbagai sektor yang kerap berubah.
Rerie, sapaan Lestari, berpendapat, dengan mendorong riset di sejumlah sektor, potensi untuk mewujudkan inovasi, efisiensi, dan daya saing sebagai modal dasar untuk memenangkan persaingan di era globalisasi adalah sebuah keniscayaan.
Apalagi, ungkap Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, pada tahun lalu, World Competitiveness Ranking (WCR) 2024 menempatkan Indonesia pada posisi 27 dunia.
Lembaga WCR mencatat peningkatan efisiensi di sektor pemerintahan, perbaikan infrastruktur bisnis, dan kemudahan berusaha adalah sejumlah faktor yang harus diwujudkan agar Indonesia dapat konsisten meningkatkan daya saing.
Berdasarkan sejumlah catatan tersebut, tambah Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, kepedulian para pemangku kepentingan terhadap kegiatan riset harus ditingkatkan demi melahirkan kebijakan yang menghadirkan efisiensi, inovasi, dan daya saing dalam proses pembangunan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa yang lebih baik di masa datang.