• News

Kunjungi Sekolah, Mendikdasmen dan Legislator Tekankan Pentingnya Pendidikan Karakter

Agus Mughni Muttaqin | Senin, 24/02/2025 18:45 WIB
Kunjungi Sekolah, Mendikdasmen dan Legislator Tekankan Pentingnya Pendidikan Karakter Mendikdasmen, Abdul Mu’ti melakukan kunjungan kerja bersama anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, ke sejumlah sekolah yang berada di pondok pesantren di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Foto: Ist/Humas Kemendikdasmen)

JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti, melakukan kunjungan kerja bersama anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, ke sejumlah sekolah yang berada di pondok pesantren di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Mengawali kunjungan kerjanya, Menteri Mu`ti meninjau dan melakukan dialog di Pesantren Amanah Muhammadiyah.

"Kehadiran saya di sini ingin memberi semangat dan motivasi kepada seluruh santri. Melihat semangat kalian, saya optimis generasi emas Indonesia 2045 dapat kita capai dengan baik," ungkap Mendikdasmen, Abdul Mu`ti, di Tasikmalaya, Minggu (23/2).

Pada kesempatan itu, Menteri Mu`ti juga memberikan pesan motivasi kepada seluruh santri. Ia menyebut, untuk menggapai masa depan gemilang diperlukan pendidikan karakter yang kuat dan akhlak yang mulia.

"Sejatinya substansi penyelenggaraan pendidikan adalah untuk membentuk karakter dan budaya bangsa, yang pondasinya adalah ilmu. Oleh karena itu, sangat penting untuk kita semua menjalankan proses pembelajaran dengan mengedepankan pendidikan karakter," ujar Menteri Mu`ti.

Pada sesi dialog dengan para santri, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, merespon pertanyaan para santri terkait dengan pelaksanaan ujian nasional. Ia menjelaskan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menginisiasi pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai pengganti ujian nasional.

"TKA akan diberlakukan pada tahun ini untuk kelas 12 SMA/SMK. Kami juga sudah bersinergi dengan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri bahwa TKA ini akan menjadi indikator penilaian jalur prestasi," papar Toni.

Selain itu, Toni menambahkan bahwa TKA sifatnya tidak wajib dan bukan menjadi sebuah penilaian standar kelulusan. "TKA ini juga akan menjadi berbagai indikator untuk masuk dari SD ke SMP dan SMP ke SMA. Untuk pelaksanaan TKA SD dan SMP akan mulai dilakukan pada tahun depan," ucapnya.

Selanjutnya, Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, turut merespon pertanyaan dari salah satu santriwati terkait kelanjutan Program Indonesia Pintar (PIP). Ia menjelaskan, Komisi X DPR RI terus mendorong pemerintah untuk terus melanjutkan beasiswa PIP di tengah situasi efisiensi anggaran.

"Prinsipnya, PIP yang sudah on going tetap berlangsung sesuai dengan semestinya. Dan ke depannya kami juga akan menganalisis lebih lanjut jumlah sasaran penerima beasiswa agar anak-anak Indonesia bisa bersekolah dan membuat kemajuan untuk Indonesia," tutur Ferdi.

Ferdi berharap, kunjungan kerjanya bersama Menteri Mu`ti dan jajaran pimpinan Kemendikdasmen menjadi penyemangat belajar untuk para santri. Ia menuturkan bahwa Kota Tasikmalaya merupakan salah satu kota yang telah melampaui usia lama belajar 9 tahun yaitu dengan rata-rata angka di 9,54 tahun.

"Untuk seluruh santri tanamkan terus rasa percaya diri, jadilah generasi selalu optimis untuk membawa kemajuan bagi Kota Tasikmalaya dan bangsa Indonesia," tutup Ferdiansyah.

Pada hari yang sama, Menteri Mu’ti bersama Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiasnyah, juga menghadiri dan melakukan Peletakan Batu Pertama Gedung Siti Walidah, Pesantren Muhammadiyah Alfurqon; Peletakan Batu Pertama Gedung Pusat Pembentukan dan Pembinaan Karakter Santri, Pesantren At-Tajdid Muhammadiyah Tasikmalaya, serta meresmikan Ruang Praktik Siswa SMK Pusat Keunggulan Tasikmalaya. Pada kunjungan ini, Menteri memberikan bantuan pemerintah dan bantuan sarana penunjang pembelajaran.