LONDON - Inggris pada hari Senin mengumumkan apa yang disebutnya sebagai paket sanksi terbesarnya terhadap Rusia sejak awal perang di Ukraina. Sanksi diterapkan termasuk terhadap perusahaan-perusahaan di seluruh dunia yang memasok komponen yang digunakan oleh militer Rusia.
Paket tersebut, yang bertepatan dengan peringatan tiga tahun invasi Rusia, juga menargetkan menteri pertahanan Korea Utara No Kwang Chol atas pengerahan pasukan Korea Utara di Rusia, dan Keremet Bank yang berpusat di Kirgistan.
Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan pihaknya memberikan sanksi kepada produsen dan pemasok peralatan mesin, elektronik, dan barang-barang dengan fungsi ganda, termasuk mikroprosesor yang digunakan dalam sistem persenjataan.
Perusahaan-perusahaan ini berkantor pusat di berbagai negara ketiga, termasuk negara-negara Asia Tengah, Turki, Thailand, India, dan Tiongkok.
Di antara daftar orang Rusia kaya yang termasuk dalam sanksi tersebut adalah pengusaha miliarder Roman Trotsenko.
Pemerintah juga memberikan sanksi kepada 40 kapal lainnya yang menurut Inggris digunakan untuk membantu Rusia menghindari sanksi dengan mengangkut minyaknya.
"Setiap jalur pasokan militer yang terganggu, setiap rubel yang diblokir, dan setiap pendukung agresi Putin yang terungkap merupakan langkah menuju perdamaian yang adil dan abadi," kata menteri luar negeri Inggris David Lammy.