• News

Hamas Capai Kesepakatan Israel yang Menunda Bebaskan Lebih dari 600 Warga Palestina

Tri Umardini | Kamis, 27/02/2025 01:01 WIB
Hamas Capai Kesepakatan Israel yang Menunda Bebaskan Lebih dari 600 Warga Palestina Israel telah sepakat untuk mengakhiri penundaan pembebasan 620 tahanan Palestina yang seharusnya dibebaskan minggu lalu. (FOTO: REUTERS)

JAKARTA - Hamas mengatakan pihaknya telah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri penundaan Israel dalam membebaskan 620 tahanan Palestina yang seharusnya dibebaskan minggu lalu, setelah Hamas menegakkan kesepakatan gencatan senjata dengan membebaskan enam tawanan Israel dari Gaza.

Hamas mengonfirmasi pada hari Rabu (26/2/2025) bahwa Israel akan membebaskan lebih banyak wanita dan anak-anak Palestina dari penjaranya pada hari Kamis (27/2/2025), sementara kelompok itu secara bersamaan akan menyerahkan jenazah keempat tawanan Israel.

Dikutip dari Al Jazeera, melaporkan dari kamp Nuseirat di Gaza tengah, mengatakan pertukaran tersebut diharapkan terjadi dengan Mesir mengawasi proses tersebut untuk memastikan bahwa kedua belah pihak memenuhi komitmen mereka.

Hamas menuduh Israel "menyabotase" gencatan senjata Gaza dengan menunda pembebasan 620 tahanan Palestina pada hari Sabtu.

Israel membenarkan penundaan tersebut dengan menyebutkan kekhawatiran atas pertemuan publik besar-besaran yang terjadi saat warga Israel dibebaskan, sementara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggambarkan proses tersebut sebagai "upacara yang memalukan".

Kesepakatan terbaru ini akan melengkapi kewajiban kedua belah pihak di bawah fase pertama gencatan senjata, di mana Hamas akan mengembalikan 33 tawanan, termasuk delapan mayat, sebagai ganti hampir 2.000 tahanan Palestina.

Utusan Washington untuk Timur Tengah mengatakan pembicaraan untuk tahap kedua kesepakatan gencatan senjata Gaza masih berjalan sesuai rencana. Tahap pertama dijadwalkan berakhir pada hari Sabtu.

"Kami telah membuat banyak kemajuan. Israel sedang mengirimkan tim saat ini juga," kata Steve Witkoff dalam sebuah acara untuk Komite Yahudi Amerika.

“Perundingan akan dilakukan di Doha atau Kairo, tempat negosiasi akan dimulai lagi dengan pihak Mesir dan Qatar,” katanya.

Pembicaraan seharusnya dimulai beberapa minggu lalu tetapi tidak jadi.

Witkoff, yang diperkirakan berada di wilayah tersebut dalam beberapa hari mendatang, telah mengatakan bahwa ia ingin kedua belah pihak bergerak ke dalam negosiasi tahap kedua, di mana semua tawanan yang tersisa yang ditahan oleh Hamas akan dibebaskan dan diakhirinya perang akan dinegosiasikan.

Abu Azzoum mengatakan ada indikasi yang berkembang bahwa Israel ingin memperoleh perpanjangan tahap pertama kesepakatan daripada terlibat dalam negosiasi tahap kedua.

"Sabtu depan, Israel dijadwalkan menarik diri dari Koridor Philadelphia sebagai bagian dari tahap pertama," kata koresponden Al Jazeera, seraya menambahkan ini akan menjadi kesempatan untuk menguji kekuatan kesepakatan tersebut.

Koridor Philadelphia, jalur tanah sepanjang 14 km (8,7 mil) yang mewakili keseluruhan wilayah perbatasan antara Gaza dan Mesir, telah menjadi titik pertikaian saat Israel berupaya mempertahankan kendali atas wilayah tersebut. (*)