JAKARTA - CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, mengatakan sengaja tidak melarang Jorge Martin menjalani latihan supermoto jelang MotoGP Thailand di Buriram, 28 Februari-2 Maret 2025. Sayangnya, sesi latihan itu berakhir dengan kecelakaan hebat dan rentetan cedera baru.
Martin mengalami dua kecelakaan horor dalam satu bulan belakangan. Kecelakaan pertama terjadi di tes pramusim Sepang, Malaysia, 5 Februari 2025. Akibatnya, ia dirundung retak tulang metakarpal kelima tangan kanan, serta retak tulang metatarsal ketiga, keempat, dan kelima kaki kiri.
Operasi telah dilakukan pada 7 Februari 2025 sehingga Martin dijadwalkan tetap bisa berlaga di Seri Thailand. Namun, sebelum berangkat, Martin mengecek kondisi fisiknya dengan berlatih supermoto di Lleida, Spanyol, Senin (24/2/2025). Nyatanya, ia mengalami kecelakaan horor kedua.
Akibat highside kali ini, `Martinator` dirundung keretakan tulang radius, beberapa metakarpal, dan scaphoid tangan kiri, ditambah retak tulang ipsilateral kalkaneus (tumit) kiri. Operasi kedua pun dijalankan pada keesokan harinya, dan Martin dipastikan absen dari Seri Thailand dan Argentina.
"Ketika dia bilang `Massimo`, ia bercerita dengan cara tertentu dan saya berkata, `Kau kecelakaan`. Jadi, saya bilang, `Oke, mari kita lalui satu hal dalam satu waktu, dan kau pikirkan soal dirimu sendiri sekarang. Kami akan mengurus sisanya`," kisah Rivola kepada Crash.net pada Kamis (27/2/2025).
Di lain sisi, latihan supermoto atau motor apa pun diyakini Rivola sebagai hal yang wajar untuk dilakukan para rider yang cedera untuk mengecek kondisi fisik. Hal ini bahkan merupakan praktik normal bagi para rider MotoGP lainnya, tak hanya bagi Martin. Rivola pun mendukung metode latihan ini.
"Bicara soal pembalap secara umum, mereka tahu batasan mereka sendiri. Tentu saja sebelumnya dia memberi tahu saya bahwa ia berkendara hanya untuk memeriksa apakah lengan kanannya sudah mulai kembali merasakan pengereman dan pergerakan pasca operasi (pertama) atau belum," tutur Rivola.
"Khususnya kaki kirinya yang masih belum dalam kondisi baik, jadi dia juga perlu merasakan, ‘Apakah saya bisa mengenakan sepatu balap dengan nyaman? Apakah saya bisa merasakan pedal rem?’ Hal-hal seperti itu perlu dia pastikan sebelum menunggangi motor sebuas MotoGP," dia menambahkan.
Jika proses pemulihannya berjalan sesuai rencana dan berjalan baik, sang juara dunia bertahan diperkirakan bisa kembali berlaga di MotoGP dalam Seri Austin di Circuit of The Americas, Texas, Amerika Serikat, pada 28-30 Maret 2025.