• News

Mendikdasmen Soroti Pentingnya Pengunaan Bahasa Daerah dalam Pendidikan

Agus Mughni Muttaqin | Sabtu, 01/03/2025 17:25 WIB
Mendikdasmen Soroti Pentingnya Pengunaan Bahasa Daerah dalam Pendidikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti dalam peringatan puncak Hari Bahasa Ibu Internasional (HBII) 2025, di Bengkulu, pada Kamis (Foto: Ist/Kemendikdasmen)

JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyoroti pentingnya bahasa daerah dalam pendidikan. Ia menekankan bahwa penggunaan bahasa Ibu dalam pembelajaran, terutama di tahap awal pendidikan, dapat meningkatkan pemahaman akademik dan keterampilan literasi anak-anak.

“Kajian akademik menunjukkan bahwa anak-anak yang memulai pembelajaran dengan bahasa Ibu memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap konsep akademik dan keterampilan literasi mereka berkembang lebih optimal,” kata Mendikdasmen dalam Siaran Pers dikutip pada Sabtu (1/3).

Dalam peringatan puncak Hari Bahasa Ibu Internasional (HBII) 2025, di Bengkulu, pada Kamis (27/2), Mendikdasmen menuturkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 718 bahasa daerah, menjadikannya salah satu negara dengan kekayaan linguistik terbesar di dunia.

Mendikdasmen berbagi pengalamannya saat berbincang dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, di mana ia awalnya menyebutkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 200 bahasa daerah. Namun, setelah mendapatkan data resmi, ternyata jumlahnya mencapai 718 bahasa daerah.

“Hal ini menunjukkan betapa besarnya kekayaan bahasa kita yang harus terus kita lestarikan,” kata Mendikdasmen.

Acara puncak di Bengkulu ini menampilkan pertunjukan seni dan budaya, yaitu Atraksi Dol oleh siswa SMKN 5 Kota Bengkulu, pemenang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2024, serta pertunjukan tradisi lisan oleh Duta Bahasa Provinsi Bengkulu.

Menteri Mu’ti pun memberikan apresiasi terhadap para siswa yang tampil. “Saya sangat menikmati penampilan para peserta festival yang mencerminkan betapa kaya dan uniknya keberagaman bahasa di Indonesia yang perlu kita rawat dan lestarikan,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Mendikdasmen menegaskan kembali komitmen pemerintah dalam menjalankan kebijakan Trigatra Bahasa, yaitu mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing.

Menteri Mu’ti juga menyampaikan apresiasi atas berdirinya gedung Balai Bahasa Provinsi Bengkulu yang representatif dalam melestarikan bahasa daerah.Ia menegaskan bahwa gedung ini akan menjadi pusat kegiatan kebahasaan yang strategis, sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan komunikasi yang semakin luas digunakan di tingkat global.

“Selain itu, keberadaan gedung ini juga diharapkan dapat memperkuat program pelestarian bahasa daerah sebagai warisan budaya bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menyampaikan bahwa pemerintah terus mengupayakan berbagai program revitalisasi bahasa daerah, salah satunya dengan menjadikan bahasa daerah sebagai muatan lokal dalam kurikulum pendidikan agar generasi muda tidak hanya mempelajari, tetapi juga aktif menggunakan bahasa daerah mereka.