• Bisnis

Bersumber Dari Produk Dalam Negeri, Stok Daging Ayam Ras Aman

Eko Budhiarto | Rabu, 05/03/2025 06:18 WIB
Bersumber Dari Produk Dalam Negeri, Stok Daging Ayam Ras Aman Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi bersama Menko Pangan Zulkifli Hasan dalam Rakor Bidang Pangan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Selasa (4/3/2025).(foto:NFA)

JAKARTA – Ketersediaan stok daging ayam ras untuk konsumsi masyarakat selama Ramadan hingga Idul Fitri dipastikan cukup. Pasokan itu bersumber dari dalam negeri karena Indonesia mampu memenuhi kebutuhan konsumsi daging ayam ras dari hasil peternak domestik.

"Tadi Bapak Menko Pangan bilang ke kita, perintahnya Bapak Presiden Prabowo itu harga pangan tidak boleh lebih dari harga acuan atau harga eceran tertinggi. Jadi confirm, itu yang kita jaga," ujar Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi kepada media usai Rakor Bidang Pangan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Selasa (4/3/2025).

Arief menjelaskan, pemerintah telah memastikan ketersediaan pasokan dan mendorong harga daging ayam ras selama Ramadan tidak sampai bergejolak. Dengan pasokan yang memadai, maka permintaan masyarakat pun dapat terpenuhi.

"Kemudian harga yang boleh naik, hanya GKP. Gabah kering panen. Untuk stok ayam, itu mencukupi. Tadi disebutkan rata-rata kebutuhan bulanan sekitar 300 sampai 320 ribu ton, jadi pasokan dari para pelaku usaha unggas akan dinaikkan 20 persen," sambungnya.

Menukil data Proyeksi Neraca Pangan Daging Ayam Ras yang diolah oleh NFA, kebutuhan konsumsi di Maret ini diestimasikan akan meningkat sekitar 15,86 persen dari bulan lalu atau menjadi berkisar 349 ribu ton. Sementara total ketersediaan di Maret diproyeksikan ada 493,7 ribu ton yang berasal dari estimasi produksi bulanan 351,3 ribu ton dan 142,4 ribu ton stok di awal bulan Maret.

"Harga pun masih terkontrol dengan baik. Pelaku usaha ayam tadi sampaikan kondisi stok baik. Ada beberapa outlet yang menjual di harga Rp 34 ribu per kilo. Ada 2.200 outlet. Lalu harga rata-rata nasional sekitar Rp 38-39 ribu, sudah sesuai harga acuan penjualan di Rp 40 ribu. Ini sesuai perintah Bapak Presiden, harga tidak boleh naik, harga harus baik, semuanya," tegas Arief.

"Kenapa HAP-nya sampai dengan Rp 40 ribu? Itu karena Indonesia wilayahnya luas, sampai ke Papua, Maluku. Tapi kalau di Jawa, angkanya masih di rata-rata Rp 38-39 ribu. Misal ada daging ayam yang harganya Rp 49-50 ribu, itu biasanya ukurannya lebih dari 1 kilo. Ada juga yang boneless, yang dagingnya saja. Itu pasti harganya diatas Rp 50 ribu. Nah ini mesti dijelaskan ke masyarakat," jelasnya.

Ditanya soal praktik oknum pedagang daging ayam yang merugikan konsumen, seperti penjualan daging ayam gelonggongan, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menyerahkan penindakannya kepada Satgas Pangan Polri. Ini karena Satgas Pangan Polri tersebar di setiap wilayah Indonesia.

"Intinya stok daging ayam, itu banyak. Frozen condition. Jadi kalau frozen condition, itu artinya sudah ada di storage, tinggal disalurkan saja. Silahkan datang ke pasar tradisional dan pasar modern, semuanya tersedia stok daging ayam. Jadi masyarakat bisa menjalani Ramadan di tahun ini dengan tenang dan menyenangkan," ucapnya.

Salah satu langkah pemerintah menyalurkan pasokan daging ayam ras ke masyarakat adalah dengan menggelar Operasi Pasar Pangan Murah di berbagai lokasi. Untuk daging ayam ras beku ditargetkan sebanyak 2.817 kilogram (kg) dengan harga Rp 34 ribu per ekor dengan menggandeng PT Charoen Pokphand Indonesia dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.